TRIBUNNEWS.COM - Indonesia kembali kedatangan dukungan vaksin sebanyak 2 juta dosis pada Jumat (24/9/2021), hari ini.

Dukungan vaksin tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebanyak 1 juta dosis vaksin jenis Sinovac.

Termasuk juga sebanyak 1 juta dosis vaksin Sinovac yang juga telah datang dari bantuan perusahaan Vaksin Sinovac.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi pada konferensi pers Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap 78 melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta  yang disiarkan secara virtual di Youtube Sekkretariat Presiden, Jumat, siang ini.

"Hari ini telah tiba 1 juta dosis vaksin Sinovac bantuan dari Pemerintah RRT, hari ini juga tiba 1 juta dosis vaksin Sinovac bantuan dari perusahaan vaksin Sinovac yang diberikan secara gratis," kata Retno.

Baca juga: Indonesia Terus Suarakan Kesetaraan Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama Capai 84 Juta Orang, 40% dari Target

Selain bantuan vaksin ini, kata Retno, sebelumnya Indonesia juga mendapatkan bantuan sebanyak 200 ribu dosis vaksin jadi jenis Sinopharm dari Red Cross of Society China pada Selasa (21/9/2021) lalu.

Dengan tibanya bantuan vaksin ini di Indonesia, Retno mewakili pemerintah dan segenap masyarakat Indonesia, mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan vaksin yang telah diberikan.

Baik kepada Pemerintah RRT, perusahaan Sinovac termasuk ucapan terima kasih kepada Red Cross of Society China.

"Untuk itu saya sampaikan terimakasih dan penghargaan atas dukungan vaksin yang diberikan, baik dari pemrintah RRT, perusahaan Sinovac dan juga Red Cross of Society China," ucap Retno.

Baca juga: Vaksin Sputnik V Tidak Diakui Uni Eropa, Pergerakan Delegasi Rusia di Sidang PACE akan Dibatasi

Dengan kedatangan vaksin ini, kata Retno, maka saat ini total vaksin yang telah tiba di Indonesia yakni sebanyak 273.603.790 dosis.

Baik itu vaksin dalam bentuk jadi maupun vaksin dalam bentuk bahan mentah.

Dalam kesempatan tersebut, Retno menyebut saat ini kesenjangan akses terhadap vaksin sedang menjadi perhatian dunia.

Hal serupa, kata Retno, juga disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), baik dalam sidang Majelis Umum PBB maupun dalam KTT Global Summit to End Covid Pandemic pada tanggal 22 September lalu.

Jokowi, kata Retno, mengatakan bahwa pemulihan ekonomi hanya dapat dilakukan jika negara-negara dapat mengatasi pandemi secara bersama. 

Baca juga: Percepat Herd Immunity, 1.295 Pelajar dan Masyarakat Umum Divaksin Massal