Mendagri Tito Karnavian Dorong Sulawesi Tengah Genjot Sektor Pertanian dan Perikanan
Tito Karnavian menyarankan agar Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), termasuk kabupaten/kota di wilayah tersebut menggenjot sektor pertanian
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyarankan agar Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), termasuk kabupaten/kota di wilayah tersebut menggenjot sektor pertanian dan perikanan.
Alasannya, dua sektor itu permintaannya terbilang tinggi, meski di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Mendagri saat kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (24/9/2021).
"Saya memberikan saran kepada teman-teman di Provinsi (Sulteng) dan kabupaten/kota untuk menggejot sektor pertanian dan perikanan, karena dua ini masih positif semua, permintaan, demand-nya tinggi sekali," kata Tito.
Menurut Mendagri, Gubernur Sulteng telah memiliki konsep untuk menggenjot kedua sektor tersebut.
Dirinya juga menanggapi rencana Gubernur Sulteng untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai bentuk bantuan kepada para petani dan nelayan.
Upaya tersebut, kata Tito, dinilai penting, sehingga perlu didorong oleh Himpunan Bank Negara (Himbara).
Baca juga: Kemendagri Dampingi Tujuh Penyandang Disabilitas Jalani Ujian SKD CPNS
Sementara itu, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mengatakan, dirinya telah menandatangani program KUR sebesar Rp5 triliun dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Program tersebut dilakukan untuk membantu sektor pertanian dan perikanan. Supaya program itu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, dirinya juga telah menggandeng bupati dan wali kota di Provinsi Sulteng.
Rusdy menambahkan, masyarakat perlu mengetahui bahwa berdasarkan ketentuan, pinjaman di bawah Rp 100 juta tidak membutuhkan jaminan.
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian: Sulawesi Tengah Harus Bersih Dari Aksi Terorisme
Dengan pemahaman itu, masyarakat diharapkan bersedia mengambil pinjaman di bank.
"Ini saatnya masyarakat kita diajarkan oleh kita, oleh dinas bagaimana meminjam uang di bank," ujar Rusdy.
Di lain sisi, Rusdy bersyukur meski di tengah pandemi pertumbuhan ekonomi di daerahnya berhasil mencapai angka 15 persen.
Pertumbuhan itu, kata dia, sempat ditanyakan Presiden Joko Widodo, terutama terkait dengan faktor penyebabnya.
"Saya bilang, untung saya masih punya kelapa, masih punya cokelat, sawit, masih punya pertanian, kita surplus Pak (Presiden) 100 ribu ton beras, itu yang ada, makanya kita juga bikin kerja sama dengan Kaltim," ujar Rusdy saat menangapi pertanyaan Presiden.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.