Mendagri Tito Karnavian: Sulawesi Tengah Harus Bersih Dari Aksi Terorisme
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi penanganan terorisme di Sulawesi Tengah.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi penanganan terorisme di Sulawesi Tengah.
Hal itu diungkapkannya menyusul tewasnya pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora.
"Saya juga hadir ke sini untuk memberikan apresiasi kepada jajaran Polri dan TNI yang didukung oleh Pemda dalam konteks penanganan aksi kekerasan terorisme, kita tahu beberapa hari lalu ada yang dilumpuhkan," kata Tito Karnavian, Jumat (24/9/2021).
Dalam lawatannya, mantan Kapolri itu juga menegaskan, negara tak boleh menolerir adanya tindak kekerasan dan kejahatan terorisme.
Apalagi, jika tindakan persuasif tak diindahkan, maka aparat harus bertindak tegas.
"Prinsipnya, kita memang tidak mentolerir adanya aksi kekerasan terorisme," katanya.
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Imbau Masyarakat Tidak Euforia Sikapi Turunnya Kasus Positif Covid-19
Diketahui, dua DPO MIT Poso, salah satunya yakni Ali Ahmad (Ali Kalora), pemimpin kelompok tersebut, telah berhasil dilumpuhkan dan tewas setelah adanya insiden kontak tembak antara teroris Poso dengan Satgas Madago Raya di daerah pegunungan, Desa Astina, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9/2021).
Menurut Mendagri, tindakan tegas perlu dilakukan terhadap kelompok jaringan teroris yang meresahkan masyarakat.
Baca juga: Kemendagri Pastikan Dukungan Percepatan Pembentukan Posko PPKM Mikro hingga 100 Persen
Tak hanya itu, menurutnya, negara tak boleh memberikan ruang kepada kelompok tersebut untuk melancarkan berbagai aksi berbahayanya.
"Saya datang ke sini untuk menyampaikan apresiasi itu, kita, Sulawesi Tengah ini harus bersih dari aksi-aksi terorisme," ujar Tito.