Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Terbentuk dan Bubarnya Resimen Cakrabirawa, Pasukan yang Menculik 7 Jenderal dalam G30S

Di bawah komando kolonel Untung, Pasukan Cakrabirawa melakukan penculikan dan menyebabkan tewasnya 7 jenderal TNI AD.

Penulis: Daryono
Editor: Miftah
zoom-in Sejarah Terbentuk dan Bubarnya Resimen Cakrabirawa, Pasukan yang Menculik 7 Jenderal dalam G30S
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pengunjung melihat diorama penyerbuan pasukan Tjakrabirawa di Museum AH Nasution, di Jakarta, Sabtu (30/9/2017). Museum yang dibuka untuk umum secara cuma-cuma tersebut diserbu ratusan pengunjung yang ingin belajar sejarah bertepatan dengan Gerakan 30 September 1965. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Mahasiswa dan tentara menguasai jalan menuju istana dan menahan mobil-mobil kemudian menggembosi ban-bannya. 

Para calon menteri yang akan dilantik pun terpaksa berjalan kaki. 

Para anggota Resimen Cakrawrawa yang memang ditugaskan menjaga Istana tetap melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya hingga acara pelantikan tetap bisa berjalan. 

Resimen Cakrabirawa akhirnya dibubarkan pasca keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966.

Tepatnya pada 23 Maret 1966 terbit Keputusan bersama keempar Menteri Panglima Angkatan (Darat, Laut, Udara dan Polisi) No 6/3/1966 yang memutuskan menyerahkan tugas menjamin keselamatan presiden dan keluarganya dari Cakrabirawa ke Polisi Militer. 

Pada 28 Maret 1966, dilakukan serah trima tugas untuk menjami keselamatan pribadi/Presiden/Panglima Tertinggi ABRI beserta keluaranya dari Brigjen Sabur, Komandan Cakrabirawa ke Brigjen Sudirgo, Direktur Polisi Militer.

Baca juga: Kenang saat Rumah Didatangi Pasukan Cakrabirawa, Anak Jenderal Ahmad Yani: Saya Terbangun, Cari Ibu

Pasca penyerahan itu, Cakrabirawa dibubarkan dan anggotanya dikembalikan ke masing-masing angkatannya.

BERITA TERKAIT

Selanjutnya tugas penjagaan Istana Presiden baik yang ada di Jakarta maupun di Bogor dan Cipanas digantikan oleh Satgas Pomad (Polisi Militer Angkatan darat) yang dipimpin oleh Kolonel CPM Norman Sasono.

Hanya anggota DKP (Detasemen Kawal Pribadi) yang terdiri dari personel Kepolisian yang masih dipercaya mengawal Bung Karno dan keluarganya.

(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Serafica Gischa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas