Jimly, Misbakhun, dan Bursah Sebut Sabam Tokoh Panutan Bersama
Bangsa Indonesia kehilangan sosok pejuang demokratis yang menyemai benih-benih reformasi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
"Mulai dari awal menghadapi tekanan, menghadapi situasi-situasi sulit. Gejolak besar politik di Republik ini beliau selalu ikut," kata Misbakhun yang merupakan Sekjen Depinas SOKSI ini.
Misbakhun memastikan, apa yang telah dilakukan Sabam Sirait akan menjadi warisan bagi generasi muda, yang akan selalu menangkap semangat perjuangannya.
Anak-anak muda pasti bisa mengambil intisari kebaikan kehidupan yang pernah Sabam jalankan.
"Dan ini kehilangan salah satu tokoh politik yang lahir dari rakyat, inklusif, membangun kegotong-royongan dan kebersamaan. Dan sekarang kita menyaksikan beliau dipanggil Tuhan yang Maha Esa. Mudah-mudahan beliau mendapatkan tempat yang terbaik dan kita akan menjadi generasi pewaris yang akan selalu menjalankan teladannya," ungkap Misbakhun.
Bagi aktivis pergerakan Bursah Zarnubi, Sabam adalah sosok yang sangat pemberani.
Di zaman Orde Baru, ketika banyak anggota DPR ikut pemerintah, Sabam mengambil posisi melawan demi tegaknya demokrasi.
"Dulu, zaman Orba, gak ada anggota DPR yang mau datang ke Humanika. Satu-satunya yang mau datang ya Pak Sabam. Diskusi lesehan bersama aktivis. Sangat merakyat dan sederhana," ungkap Bursah.
Bursah juga menilai Sabam sebagai sosok negarawan yang tak kenal batas-batas sosial dan latarbelakang.
Kepada siapapun, Sabam sangat terbuka dan ramah.
"Keberpihakan Pak Sabam pada rakyat sangat jelas dan nyata. Sejak zaman Orde Baru hingga kini," ungkap Bursah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.