Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Unggah Foto Mensos Risma saat Sekolah hingga Jadi Pejabat, Roy Suryo: Silakan Action Terus

Pakar Telematika, Roy Suryo, mengunggah tulisan dan foto Mensos Risma di akun Twitter pribadinya, Senin (4/10/2021).

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Unggah Foto Mensos Risma saat Sekolah hingga Jadi Pejabat, Roy Suryo: Silakan Action Terus
TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA
Roy Suryo di Jalan Kapten Tendean Jakarta Selatan, Senin (24/5/2021). - Roy Suryo mengunggah tulisan dan foto-foto terkait Mensos Risma di akun Twitter pribadinya, Senin (4/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar Telematika, Roy Suryo, menanggapi ramainya aksi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini marah-marah di akun Twitter pribadinya, Senin (4/10/2021).

Melalui akun Twitter pribadinya, @KMRTRoySuryo2, Roy Suryo mengunggah tulisan beserta foto-foto terkait Mensos Risma saat masih sekolah hingga menjadi pejabat.

Tentu, hal ini mencuri perhatian publik mendapat sejumlah komentar dari warganet.

"Sejak doeloe memang sudah tampak paling cakep kok saat difoto, soalnya kalau ini memang Jelas & bisa dipastikan ke-ASLI-an asal-usul eSemA-nya (SMAN 5 Surabaya)."

"Jadi silakan Action terus, bu Syantik. Mau marah2, mau nyapu2, mau mundur2, mau tes2 kejiwaan, terserah ..." tulis keterangan di akun Twitter @KRMTRoySuryo2.

Postingan akun Twitter @KMRTRoySuryo2, Senin (4/10/2021).
Postingan akun Twitter @KMRTRoySuryo2, Senin (4/10/2021). (Tangkap layar akun Twitter @KMRTRoySuryo2)

Baca juga: Sempat Komentari Risma, Gubernur Gorontalo Kini Meminta Maaf: Ini Miskomunikasi

Diketahui, baru-baru ini Risma memarahi seorang koordinator kabupaten Program Keluarga Harapan (PKH), Fajar Sidik Napu, saat menggelar rapat tentang pemadanan data bansos di Gorontalo.

Risma marah karena Fajar melaporkan seorang penerima bansos telah dihapus oleh Kemensos.

Berita Rekomendasi

Namun, ketika dilihat di data bansos, nama warga yang dilaporkan itu masih tercatat di data Kemensos.

Berkaitan hal tersebut, Gubernur Gorontalo, Rusli Rusli Habibie, sudah mengundang Fajar di kediaman pribadinya di Kelurahan Moodu Kota Gorontalo, Minggu (3/10/2021).

Pada kesempatan tersebut, Rusli mendengarkan klarifikasi dari pihak Fajar yang menjadi korban aksi marah-marah Risma.

Rusli juga menyemangati Fajar dan para pendamping PKH lainnya agar tetap tulus dan ikhlas bekerja mendampingi warga.

“Jadi Pak Fajar, mungkin Ibu Menteri saat itu lagi capek jadi bisa kesal. Saya minta maafkan Ibu Menteri dan memaafkan saya juga, Ini hanya miskomunikasi antara kita,” kata Gubernur Rusli.

Baca juga: Pendamping PKH di Gorontalo Tak Keberatan Dimarahi Mensos Risma, Anggap Bagian dari Pendidikan

Kini, Gubernur Rusli mengaku tidak ingin memperpanjang permasalahan mengenai Risma yang memarahi pendamping PKH di Gorontalo.

Rusli Habibie meminta semua orang untuk menyikapinya secara bijak dan berharap permasalahan ini berakhir.

Gubernur Gorontalo ini hanya tidak ingin sikap sering marah-marah Risma terus berlanjut di daerah lain.

Ia menegaskan, hal ini tidak ada kaitannya dengan politik dan partai politik manapun.

“Jadi sudah clean and clear, ini semata mata miskomunikasi. Jadi jangan digiring jadi opini politik. Tidak ada hubungan sama sekali."

"Saya bicara sebagai Gubernur, Pak Fajar sebagai koordinator, Ibu Risma datang bukan sebagai kader partai tapi sebagai Mensos RI,” kata Rusli Habibie, dikutip Tribunnews.com dari situs resmi Pemerintah Provinsi Gorontalo, Senin (4/10/2021).

Lebih lanjut, Rusli mengaku telah menerima  WhatsApp pribadi dari Mensos Risma.

Pesan dikirim ke istrinya, Idah Syahidah, yang juga sebagai anggota Komisi VIII DPR RI.

“Sebagai Gubernur juga saya meminta maaf kepada Ibu Menteri jika ada kalimat, sikap saya yang menyinggung Ibu Menteri untuk mohon dimaafkan,” ucapnya.

Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Menteri Sosial Tri Rismaharini. (Istimewa)

Tanggapan Sejumlah Tokoh Terkait Sikap Mensos Risma

- Hidayat Nur Wahid Kritisi Sikap Risma dan Desak Presiden Menegurnya

Diberitakan Tribunnews.com, menanggapi aksi Risma tersebut, anggota DPR sekaligus Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengkritisi kembali marah-marahnya Tri Rismaharini di depan publik.

HNW mengingatkan Mensos, di MPR, ada TAP MPR Nomor VI Tahun 2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa yang masih berlaku, dan seorang menteri harusnya menjadi bagian dari pejabat yang memberikan teladan dalam menjalankan Etika tersebut.

Hidayat menilai, meluapkan kemarahan di depan publik tidak sesuai Etika Pemerintahan dalam TAP MPR.

Apalagi kejadian tersebut, langsung mengundang kecaman dari Gubernur Gorontalo dan masyarakat luas.

HNW mendesak Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau bahkan Presiden sebagai atasan Menteri Sosial untuk memberikan teguran langsung kepada Mensos.

Hal itu guna menenangkan kekecewaan atau keresahan yang muncul di masyarakat, dan agar kejadian serupa tak berulang pada kemudian hari.

"Mensos sudah pernah marah-marah di depan publik, setidaknya kepada pejabat Pemerintah di Jember, Bandung, Riau, dan kini di Gorontalo."

"Memang data bansos bermasalah di daerah perlu diperbaiki, tapi tentunya tidak dengan marah-marah yang tidak menyelesaikan masalah, bisa dengan cara yang lebih elegan."

"Apalagi yang harus bertanggung jawab bukan hanya Pemda, melainkan juga Kemensos," kata HNW dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Minggu (3/10/2021).

Hidayat juga menilai, permasalahan data bantuan sosial memang harus segera diselesaikan.

Hal itu diperlukan kerja sama yang kondusif, karena tanggung jawabnya tidak hanya ada pada pemerintah daerah, melainkan juga Kemensos.

Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini mendesak Menteri Sosial untuk memperbaiki cara berkomunikasi sebagai pejabat pemerintahan dengan tidak mengumbar marah besar di depan khalayak.

Pengamat Politik Nilai Risma Perlu di-reshuffle

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, juga menilai Mensos Risma yang kerap melampiaskan kemarahannya di depan publik merupakan kebiasaan yang tidak baik.

"Apalagi kalau ia sambil marah-marah mengambil keputusan, tentu akan berbahaya bagi lembaganya," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulis kepada Kompas TV, Minggu (3/10/2021).

Menurut Jamiluddin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya mengevaluasi Risma pada posisinya sebagai Menteri Sosial.

Ia menambahkan,saat ada reshuffle kabinet, Risma dapat termasuk ke dalam daftar menteri yang ter-reshuffle.

"Harapannya, saat ada reshuffle kabinet, selayaknya Risma termasuk di dalamnya. Hal itu semata agar perilaku Risma tidak terus menerus menjadi beban presiden," kata Jamiluddin.

Jamiluddin menganggap, masih banyak calon lain yang memiliki kemampuan jauh lebih baik dari Risma untuk mengurus masalah sosial.

Fadli Zon Sarankan Jalani Terapi

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon, memberi komentar atas perilaku Menteri Sosial, Tri Rismaharini, yang kembali memarahi pegawai di depan publik.

Sebelumnya, Risma memarahi-marahi seorang pegawai pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo pada Kamis (30/9/2021) lalu.

Fadli Zon menilai kemarahan Risma di depan umum sudah melebihi batas.

Menurutnya, sebuah masalah tak akan selesai dengan cara meluapkan amarah.

Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya,@FadliZon, Minggu (3/10/2021).

"Perilaku marah-marah di depan publik dengan kekerasan verbal ini sudah melampaui batas, juga tak selesaikan masalah," tulis dia.

Tak hanya kritik, Fadli Zon juga menyarankan Risma untuk segera menjalani terapi.

Terapi tersebut disinyalir dapat melatih seseorang dalam mengontrol emosi amarah.

"Sebaiknya segera ikut terapi “anger management” (manajemen kemarahan)," imbuh politisi Gerindra. 

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Maliana/Chaerul Umam/Shella Latifa, Kompas TV)

Simak berita lain terkait Mensos Risma

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas