35 Kg Bom Mother of Satan Ditemukan dan Diledakkan di Gunung Ciremai, Begini Proses serta Dampaknya
Tim Densus 88 temukan bahan peledak berupa TATP sebanyak 35 Kg di ketinggian 1450 MDPL, lokasinya tersembunyi dan sulit untuk dijangkau.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
Selain itu, bahan baku peledak TATP tersebut dimasukan di 4 wadah tupperware, setengah botol air minum hingga beberapa wadah lainnya.
"Selanjutnya tim Jibom Brimob Polda Jabar melakukan tindakan pemusnahan terhadap bahan peledak tersebut di sekitar lokasi penemuan. Dari hasil pemusnahan itu diketahui ternyata bahan peledak tersebut masih menghasilkan efek ledakan yang dahysat," tukasnya.
Baca juga: Cerita Warga Dilibatkan Mencari Mother Of Satan di Kaki Gunung Ciremai
Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan Imam ditangkap saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Cirebon, Jawa Barat pada 2017 lalu.
"Pada 18 September 2017, Presiden Jokowi akan menghadiri acara penutupan kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke IX Tahun 2017 di Taman Gua Sunyaragi, Cirebon. Densus 88 Antiteror Polri menangkap teroris di sekitar bandara Cakrabhuwana, Cirebon, Jawa Barat, tiga jam sebelum Presiden mendarat," kata Ramadhan.
Dari tangan Imam, kata Ramadhan, Tim Densus 88 Antiteror Polri juga menemukan barang bukti lain.
Di antaranya, satu buah koper yang berisikan sangkur, airsoft gun, buku ajakan berjihad dan beberapa benda mencurigakan lainnya.
"Dari hasil penyelidikan awal pada saat itu, Imam diketahui terkait dengan jaringan JAD dan berniat untuk merampas senjata anggota polisi yang mengamankan kedatangan presiden sekaligus melukainya," ujarnya
Bom 'Mother of Satan' Diledakkan, Langsung Tanah Longsor
Bahan peledak 35 Kg TATP berjuluk The Mother Of Satan telah dimusnahkan oleh tim Densus 88 Antiteror Polri.
Ternyata, bahan peledak ini memiliki daya ledak yang tinggi.
Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyampaikan bahan peledak tersebut diledakkan di sekitar Gunung Ceremai, Majalengka, Jawa Barat.
"Selanjutnya tim Jibom Brimob Polda Jabar melakukan tindakan pemusnahan terhadap bahan peledak tersebut di sekitar lokasi penemuan. Dari hasil pemusnahan itu diketahui ternyata bahan peledak tersebut masih menghasilkan efek ledakan yang dahsyat," kata Aswin saat dikonfirmasi, Senin (4/10).
Baca juga: Kronologi Gibran Pergoki 3 ASN Nongkrong dan Makan di Jam Kerja, Begini Nasibnya
Dijelaskan Aswin, pemusnahan bahan peledak itu bahkan menyebabkan tanah longsor hingga menyebabkan lubang tanah di sekitar lokasi.
"Terbukti TATP sebanyak 50 gram yang dimusnahkan di atas tanah menimbulkan lubang dengan diameter sekitar 1 meter dengan kedalaman 20 cm. Pemusnahan lainnya dalam jumlah beragam bahkan menimbulkan getaran hebat, lubang di permukaan tanah, pecahan batu dan tanah longsor," jelasnya.
Lebih lanjut, Aswin menuturkan tidak semua barang bukti TATP diledakkan oleh penyidik.
Sebagiannya dibawa untuk dijadikan barang bukti.
"Sebagian sisa TATP saat ini diamankan untuk barang bukti sekitar tiga perempat botol air mineral ukuran 1,5 liter dan disimpan oleh tim Jibom Brimob Polda Jabar untuk dilakukan penelitian lebih lanjut," tukasnya.(Tribun Network/igm/wly)