Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Komisi II DPR Beberkan 5 Isu Baru Jelang Diputuskannya Pelaksanaan Pemilu 2024

DPR bersama pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri, KPU, Bawaslu, dan DKPP telah melakukan pendalaman soal pencoblosan Pemilu 2024.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketua Komisi II DPR Beberkan 5 Isu Baru Jelang Diputuskannya Pelaksanaan Pemilu 2024
Jaka/Nvl (dpr.go.id)
Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung saat memimpin Tim Panja Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 melakukan pertemuan dengan KPU Provinsi Kaltim di Balikpapan, Kaltim, Selasa (30/3/2021). 

Terlebih, Doli menambahkan jika Pemilu 2024 diasumsikan suasananya pasca pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan maka masa kampanye bisa diusahakan lebih singkat

"Kemarin kami sudah tetapkan kemarin 60 hari, tapi kalau masih bisa pangkas jadi 45 hari, maka masih ada space 15 hari. Tambah 57 (dengan 15 hari) itu sudah 72 hari," katanya.

3. Pengadaan Logistik Dibuat Perpres

Dalam pendalaman tersebut, Doli mengatakan bahwa KPU ingin pengadaan logistik pemilu dibuat khusus aturannya, yakni dalam bentuk Perpres.

"Yang dimungkinkan untuk tidak dilakukannya tender, atau memudahkan distribusi segala macam. Kalau bisa diterbitkan, maka itu akan pangkas lagi bukan hanya waktu tapi juga energi," katanya.

Pasalnya, Doli menyebut terkadang masalah logistik Pemilu jadi hal yang rumit, terlebih jika menyangkut distribusi logistik ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

4. Penyempurnaan Digitalisasi Tahapan Pemilu.

Berita Rekomendasi

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menilai tahapan pemilu, khususnya rekapitulasi, harus terus digunakan cars digitalnya

"Kalau nanti itu kita akan terapkan, ada evaluasi dan kemudian penyempurnaan-penyempurnaan, mudah-mudahan makin mudahkan lagi penyelenggara untuk lakukan tahapan ini," tuturnya.

5. Sistem Data Kependudukan Harus Dibangun Lebih Baik

Persoalan data kependudukan termasuk pemilih menjadi satu atensi.

Doli berharap pada 2024 nanti, pemerintah sudah mampu membangun sistem data kependudukan yang baik

"Yang valid, terintegrasi, tidak ada ego sektoral soal data dan sistematis. Kalau bisa dilakukan ini akan mudahkan penyelenggara yang selama ini dibebani kerja pemutakhiran data pemilih," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas