Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polemik Kapal Selam Nuklir AUKUS, Pengamat Pertahanan: Jangan Kagetan Indonesia Juga Pasti Butuh

Karena siapapun negara di dunia ini termasuk Indonesia ke depannya pasti membutuhkan sumber tenaga atau energi dari nuklir.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polemik Kapal Selam Nuklir AUKUS, Pengamat Pertahanan: Jangan Kagetan Indonesia Juga Pasti Butuh
ist
Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis pertahanan dan militer Connie Rahakundini Bakrie mengatakan Indonesia dan negara-negara kawasan Asia Pasifik jangan salah paham dengan Australia, Inggris dan Amerika yang membentuk kerjasama keamanan trilateral AUKUS dengan kapal selam nuklir.

Karena siapapun negara di dunia ini termasuk Indonesia ke depannya pasti membutuhkan sumber tenaga atau energi dari nuklir.

"Mau pakai tenaga apa lagi. Energi tidak terbarukan kan terbatas dan segera habis," ujar Connie, saat dikonfirmasi, Rabu (6/10/2021).

Connie menegaskan Australia yang membangun kapal selam bertenaga nuklir juga karena memang terdorong oleh kebutuhan untuk mewujudkan supremasinya. Apalagi Australia memiliki area laut yang luas. 

Bagaimana mungkin Australia melakukan interoperabilitas bersama negara AUKUS jika tidak memiliki SSN/kapal selam bertenaga nuklir.

"Australia kan tidak dan belum ingin memiliki SSN. Jadi kita waspada harus, tetapi ya jangan kagetan," ucapnya.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin (kiri) menyambut Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat ia tiba di Pentagon pada 22 September 2021 di Arlington, Virginia. Pekan lalu, Australia, Amerika Serikat, dan Inggris mengumumkan pakta keamanan (AUKUS) untuk membantu Australia mengembangkan dan mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir, di samping kerja sama militer lainnya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin (kiri) menyambut Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat ia tiba di Pentagon pada 22 September 2021 di Arlington, Virginia. Pekan lalu, Australia, Amerika Serikat, dan Inggris mengumumkan pakta keamanan (AUKUS) untuk membantu Australia mengembangkan dan mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir, di samping kerja sama militer lainnya. (AFP)

 
Karena nuklir merupakan energi terbarukan, Connie pun memastikan Indonesia bakal dan harus segera memanfaatkan nuklir sebagai energi.

Berita Rekomendasi

Asalkan tenaga nuklir tersebut digunakan untuk energi, riset dan teknologi kedokteran, foods securities dan lainnya dan bukan untuk tujuan perang.

"Suatu hari kita juga pasti harus punya alutsista bertenaga nuklir, termasuk kapal selam," imbuh dia. 

Baca juga: Kehadiran AUKUS Tidak Buat Gentar, Pengamat Ungkap Alasan China Tak Mempan Provokasi

Connie memaparkan sebagian besar negara secara subtansial juga sudah dilengkapi dengan senjata nuklir.

Rusia memiliki 6.800 senjata nuklir, AS memiliki 6.185 senjata nuklir, India memiliki 150 hulu ledak nuklir.

Sementara China dan Pakistan masing-masing memiliki 320 DAN 160 senjata nuklir.

Terkait berapa jumlah ideal kapal selam yang harus dimiliki Indonesia, Connie mengungkapkan setidaknya Indonesia harus memiliki 12-14 kapal selam dengan 4 kapal induk.

Namun hal tersebut tergantung dari kebijakan dan kepentingan nasional yang ingin dicapai dan dilakukan pemerintah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas