Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jazilul Fawaid Dorong Santri Lebih Melek Digital, Sains, dan Teknologi

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid meminta di era perkembangan teknologi informasi saat ini agar para santri lebih melek digital. 

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Jazilul Fawaid Dorong Santri Lebih Melek Digital, Sains, dan Teknologi
Chaerul Umam
Jazilul Fawaid 

”Karena sering kali santri itu minder, kurang percaya diri untuk berkiprah, untuk maju, untuk bersaing, fastabiqul khairat dengan kelompok-kelompok yang lain. Padahal cukup dibina mental, cukup ilmunya tetapi terkadang rasa percaya dirinya kurang,” tuturnya.

Baca juga: Program Magang dan Inkubasi Santri Berjalan Sukses di Tengah Pandemi

Dengan diluncurkannya Pesantren Digital, kata Gus Jazil, santri harus muncul kepercayaan diri untuk berkiprah di dunia manapun, baik di bidang politik, wirausaha, pertanian, pariwisata, dan bidang-bidang lainnya. 

“Di semua sektor, santri harus ada di situ, bukan hanya di madrasah dan pesantren-pesantren saja. Hari ini terus terang di dunia usaha minim sekali. Kalau di politik, KH Ma’ruf Amin, kepalanya santri, menjadi wakil prsiden. Tetapi kalau di kalangan usaha, minim sekali kader-kader santri yang menjadi pengusaha besar,” katanya. 

Oleh sebab itu, tutur Gus Jazil, teknologi dan pemberdayaan ekonomi harus menjadi tantangan yang bisa dipecahkan kalangan pesantren kedepan. 

”Silakan yang mau berpolitik monggo, itu halan. Jadi pengusaha juga halal, penceramah juga. Kita bersaing dengan keadaan hari ini dengan nilai-nilai kesantrian,” katanya. 

Baca juga: Masuk 3 Besar Survei SMRC, Ini Kata Dewan Syuro PKB 

Menurutnya, kiprah santri di negeri ini harus maksimal. Sebab, dalam sejarahnya pesantren lebih dulu lahir dibanding NKRI. Pesantren juga merupakan lembaga pendidikan yang paling awal berdiri di Indonesia. 

”Di dunia tidak ada Hari Santri Nasional kecuali di Indonesia, tidak ada UU Pesantren, dan tidak ada BEM Pesantren kecuali di Indonesia. Masalahnya kiprah sejarah yang sepanjang itu apakah sudah mampu menjawab kiprah santri, ini adalah tantangan yang masih harus terus diperjuangkan,” jelasnya.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas