Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Yahya Cholil Staquf, Putra Pendiri NU dan PKB yang Disebut sebagai Calon Ketua Umum PBNU

Inilah profil Yahya Cholil Staquf, anak pendiri NU dan PKB yang disebut masuk calon Ketua Umum PBNU

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Profil Yahya Cholil Staquf, Putra Pendiri NU dan PKB yang Disebut sebagai Calon Ketua Umum PBNU
Tribunnews.com/ Reza Deni
Katib Aam Pengurus Besar Nadhlathul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf. 

TRIBUNNEWS.COM - Jelang Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) 2021 yang akan digelar di Lampung pada Desember nanti, bursa calon Ketua Umum PBNU hangat dibicarakan.

Berbagai nama calon pemimpin PBNU mencuat.

Termasuk nama saudara Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, yakni Yahya Cholil Staquf.

Ia yang merupakan Katib Aam PBNU tersebut berpeluang menggantikan Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum PBNU.

Kendati demikian, Said Aqil juga disebut-sebut berpotensi untuk maju sebagai incumbent ketua umum saat ini.

Baca juga: POPULER NASIONAL: Irjen Napoleon Bonaparte Buat Ulah Lagi | Profil Para Calon Kuat Ketua Umum PBNU

Hal itu dikatakan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyowo Wibowo.

Ia menilai, hal penting dalam Muktamar ke-34 NU adalah perlunya regenerasi kepemimpinan.

Berita Rekomendasi

Karyono yakin dua nama tersebut memiliki kemampuan untuk memimpin organisasi yang jumlah anggotanya diperkirakan lebih dari 100 juta ini.

"Keduanya memiliki rekam jejak kepemimpinan dan kemampuan yang memadai," katanya kepada Tribunnews, Jumat (8/10/2021).

Karyono mengatakan bahwa, problematika sekarang bukan lagi soal kemampuan sosok calon ketua umum.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG DKI Jakarta Hari Ini, Sabtu 9 Oktober 2021: Jaksel & Jaktim Hujan Siang Hari

"Karena proses kaderisasi NU sudah sistemik, mapan dan sustainable, sehingga tidak kekurangan kader yang berkualitas," tambahnya.

Dia menyebut bahwa tugas PBNU ke depan yakni meneguhkan kembali dan mengimplementasikan narasi islam nusantara sebagai pengejawantahan Islam Rahmatan lil alamin.

"Lebih dari itu, yang terpenting lagi adalah menyusun strategi NU ke depan dalam menjawab tantangan zaman yang multi dimensi," katanya

Pasalnya, dia menambahkan bahwa Era disrupsi yang berdampak sistemik di pelbagai bidang kehidupan memerlukan perhatian serius dari NU.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas