Keluhkan Harga Jagung dan Telur, Peternak Layer Sambangi Kantor Pusat PT Charoen Pokphand Indonesia
Peternak yang bergabung dalam Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara, berkunjung ke kantor Pusat PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, Senin (11/10/2021).
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Peternak yang bergabung dalam Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara, berkunjung ke kantor Pusat PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk yang bertempat di daerah Ancol, Pademangan Jakarta Utara, Senin (11/10/2021).
Para peternak tersebut disambut dengan baik oleh jajaran direksi dan manajemen PT. CPI. Dikarenakan Jakarta masih dalam pelaksanaan PPKM level 3, maka pertemuan diwakili sebanyak 10 orang dari peternak dan 10 orang perwakilan dari Manajemen CPI untuk bertemu dan berdiskusi secara langsung.
Pertemuan ini merupakan salah satu rangkaian dari diterimanya para peternak layer oleh Presiden RI di Istana Negara, Rabu (15/9/2021), dimana para peternak layer mengeluhkan tingginya harga jagung dan rendahnya harga telur di tingkat peternak/kandang.
Seperti diketahui bersama, tingginya harga jagung di pasaran membuat para peternak layer, yang sebagian besar merupakan peternak selfmix membutuhkan jagung sebagai bahan campuran pakan lebih besar dibandingkan peternak ayam pedaging, sehingga otomatis dengan kenaikan harga jagung membuat biaya produksi mereka meroket.
PT. Charoen Pokphand Indonesia, sebagai salah satu industri dalam dunia perunggasan turut merasakan dampak dari tingginya harga jagung, dimana jagung merupakan 50% bahan baku utama dari pakan, kenaikan ini akhirnya turut menyebabkan naiknya harga pakan.
Kejadian yang sama pernah terjadi pada tahun 2017, dimana peternak layer merasakan jatuhnya harga telur dipasaran sampai Rp13.800/kg. Pada saat itu Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada mencoba untuk memediasi pertemuan antara peternak ayam layer, produsen pakan ternak, pemerintah, dan universitas di Jogjakarta.
Dalam kesempatan tersebut PT. CPI memberikan solusi untuk menurunkan harga pakan komplit dan konsentrat serta membeli sebanyak 20 ton telur dari peternak Blitar dengan harga Rp1700/kg lebih tinggi dari pasaran, dan pembelian telur ini sampai saat ini masih berlanjut.
Dalam diskusi pagi ini, Manajemen PT. CPI yang diwakili oleh Agoes Haryoko, GM Marketing, menyampaikan beberapa solusi yang telah dilakukan dan akan dilakukan guna membantu para peternak, salah satunya antara lain yaitu membeli telur langsung dari peternak di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dengan harga Rp2000/kg diatas harga pasar di kandang peternak.
PT. CPI berharap solusi yang diberikan dapat memberikan dampak nyata langsung yang bisa dirasakan oleh para peternak. Walaupun tidak sebanyak diharapkan, akan tetapi akan terjalin hubungan yang baik dengan para peternak yang merupakan mitra kerja PT. CPI untuk melewati bersama-sama masa krisis ini.(*)