Buka Usaha Kedai Kopi, Hotman Tambunan Eks Pegawai KPK Bawa Cita Rasa Toba Sampai ke Blok M
Hotman Tambunan mulai kembali menggeluti dunia kopi yang sempat ditinggalkannya setelah tidak bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hotman Tambunan mulai kembali menggeluti dunia kopi yang sempat ditinggalkannya setelah tidak bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebuah kedai kopi yang diberi nama Tabe Coffee ia rintis bersama kawan-kawannya sekira empat tahun lalu.
Hotman sebelumnya meninggalkan kedai kopi itu lantaran sibuk bekerja di KPK sebagai Kepala Satuan Tugas Pembelajaran Antikorupsi.
Ia bekerj di KPK sejak 2005 dan berakhir per 30 September akibat tak lulus asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK).
Setelah tak lagi menjadi pegawai KPK, Hotman bersama kawan-kawannya mendirikan Tabe Coffee di bilangan Blok M, Jakarta Selatan.
Tepatnya berada di dalam Blok M Square.
Baca juga: KPK Sidik Dugaan Korupsi Kerja Sama Pengolahan Anoda Logam PT Antam dan Loco Montrado
Hotman, pria tulen asal Balige, ibu kota dari Kabupaten Toba, Sumatera Utara menceritakan asal-muasal kedainya diberi nama Tabe Coffee.
"Tabe itu mempunyai makna berarti 'salam', jadi kalau di masyarakat Batak itu ya orang kalau sudah salaman itu, berarti semua masalah sudah selesai, harusnya," kata Hotman saat berbincang dengan Tribunnews.com persis di depan kedai Tabe Coffee yang terletak di lantai basement blok J 077, Kuliner Toba, Blok M Square, Jakarta Selatan, Rabu (13/10/2021).
Hanya saja, Hotman yang masih terkenang pekerjaannya di KPK, mengatakan justru saat ini orang lebih banyak salam tempel ketimbang salam dalam arti sesungguhnya.
Baca juga: Desak KPK Hadirkan Lili Pintauli jadi Saksi, MAKI: Berikan Contoh yang Baik ke Masyarakat
"Sekarang orang nyalam, salam isi, untuk nyuap, harusnya itu salah kan ya. Kalau sudah minum kopi, salaman, masalah selesai. Bukan malah salaman malah dapat komisi, itu menyalahi kata tabe, sangat menyalahi sekali," kata dia.
Di Tabe Coffee, Hotman dan kawannya menjual tiga jenis kopi khas Toba, yaitu Lintong, Gurgur, dan Sidikalang.
"Kita ada tiga jenis kopi ya yang khusus berasal dari kampung Toba, yang pertama adalah kopi Lintong, yang kedua adalah kopi Gurgur, yang ketiga adalah kopi Sidikalang," ucapnya.
"Kita tidak memasarkan kopi dari daerah yang lain, karena memang tujuan kita salah satunya adalah pemberdayaan petani kopi yang ada di kampung kami sana," lanjut Hotman.