Mensos Risma: 5.140 Mahasiswa Ikut Program Pejuang Pemuda Atasi Kemiskinan
Menteri Sosial Tri Rismaharini berharap program Pejuang Pemuda dapat memberikan dampak yang besar dalam pengentasan kemiskinan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 5.140 mahasiswa mengikuti program Pejuang Muda yang digelar Kementerian Sosial.
Menteri Sosial Tri Rismaharini berharap program Pejuang Pemuda dapat memberikan dampak yang besar dalam pengentasan kemiskinan.
"Kita tidak bisa membuat suatu program yang impact-nya enggak bisa dihitung karena itu kenapa kita menggandeng 5000 lebih mahasiswa," ujar Risma di Kantor Kemensos, Jln Salemba Raya, Jakarta, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Maruf Amin Bertolak ke Ambon, Pimpin Rakor Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem
Para mahasiswa, kata Risma, diterjunkan untuk memetakan masalah kemiskinan di berbagai wilayah di Indonesia.
Selain memetakan, para mahasiswa juga diminta memberikan solusi terkait masalah kemiskinan sesuai dengan bidang keilmuannya.
"Agar bisa mereka langsung ikuti dan kemudian mengetahui masalahnya dan bagaimana bisa menyelesaikan masalah kemiskinan di 514 kabupaten kota," tutur Risma.
Baca juga: Ganjar Pilih Urus Kemiskinan Daripada Pikirkan Hasil Survei Capres: Itu Urusan Ketua Umum Bu Mega
Risma berharap program Pejuang Pemuda dapat berdampak dalam menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
Kemensos, kata Risma, akan membantu seluruh proyek yang dibuat oleh mahasiswa yang mengikuti program Pejuang Pemuda.
"Dengan demikian impact-nya bisa dirasakan. Jadi output kajian mahasiswa ini akan kita tindaklanjuti dengan membuat mereka project-project yang akan kita biayai dan kalau itu besar akan kita buat sebagai program Kemensos selanjutnya," ucap Risma.
Baca juga: 12 Tahun Terpisah, Kemensos Pertemukan Penyandang Disabilitas Mental dengan Keluarga
Seperti diketahui, Pejuang Muda merupakan bagian dari kebijakan Mensos dalam Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Kemendikbudristek.
Program ini mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan dan keterampilan untuk ruang belajar dan ekspresi dalam membuat perubahan sosial.