Balai Bahasa Sulawesi Tengah Susun Kamus Bahasa Indonesia-Kaili Ledo
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah Sandra mengatakan Bahasa Kaili merupakan salah satu bahasa daerah di wilayah tutur Provinsi Sulteng.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah menyusun menyusun kamus bergambar bahasa Indonesia-Kaili dialek Ledo-Inggris untuk jenjang sekolah dasar.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah Sandra mengatakan Bahasa Kaili merupakan salah satu bahasa daerah di wilayah tutur Provinsi Sulawesi Tengah.
Sandra mengungkapkan jumlah penutur bahasa Kaili sudah mulai menurun.
"Hal ini disebabkan penutur-penutur muda suku Kaili perlahan mulai mulai meninggalkan bahasa tersebut," ujar Sandra melalui keterangan tertulis, Kamis (14/10/2021).
Menurut Sandra, para penutur Bahasa Kaili biasanya menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari. Bahkan terkadang menyisipkan bahasa asing dalam tuturan mereka.
Baca juga: Cegah Kepunahan, Balai Bahasa Sumatera Selatan Revitalisasi Sastra Komering
Dirinya menilai Bahasa Kaili bisa punah jika hal ini dibiarka terus menerus.
"Jika hal ini dibiarkan, sudah dipastikan beberapa puluh tahun ke depan bahasa Kaili dapat mengalami kepunahan," ucap Sandra.
Sehingga, menurut Sandra, pihaknya berupaya meningkatkan kembali minat generasi terhadap Bahasa Kaili.
Pembuatan kamus bahasa Indonesia-Kaili dialek Ledo-Inggris, kata Sandra, merupakan langkah memperkenalkannya ke generasi muda.
"Mulai dari usia kanak-kanak hingga usia remaja harus diajak untuk bangga dan mencintai bahasa daerah mereka. Oleh sebab itu, bahasa kaili harus diperkenalkan pada suku Kaili sejak usia dini agar mereka terbiasa menuturkannya," jelas Sandra.
"Dengan memperkenalkan kosakata-kosakata bahasa Kaili dialek Ledo yang dilengkapi dengan gambar dan diharapkan dapat memudahkan anak-anak dalam mempelajari bahasa Kaili," tambah Sandra.
Penyajian kamus ini dilengkapi dengan gambar dan warna agar membuat anak-anak untuk tertarik mempelajarinya.
Proses penyusunan kamus, kata Sandra, dilaksanakan melalui empat tahap.
Langkah pertama melalui pengambilan data kosakata bahasa Kaili dialek Ledo di Kabupaten Sigi, Kecamatan Dolo.
"Pengambilan data ini dilakukan melalui wawancara langsung kepada 10 Informan yang terdiri dari pemangku adat, pengajar, dan para pakar bahasa Kaili," tutur Sandra.
Selanjutnya, tim menyusun kosakata bahasa Kaili dialek Ledo yang telah diperoleh sebelumnya dalam bentuk kamus bergambar.
Lalu pencetakan kamus yang telah selesai di susun. Serta kemudian penyaluran kamus bergambar Bahasa Indonesia-Kaili Ledo-Inggris ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Sigi dan di Kota Palu.