Geger Barisan Celeng Berjuang, Wasekjen PDIP Anggap Istilah Lama dan Tak Merasa Terancam
Barisan celeng berjuang tengah menjadi sorotan, Wasekjen PDIP Arif Wibowo menganggap istilah lama dan tak merasa terancam.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDI Perjuangan, Arif Wibowo ikut buka suara menanggapi gegernya istilah barisan celeng berjuang akhir-akhir ini.
Istilah tersebut muncul setelah disebut oleh Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto untuk menanggapi kader yang mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Padahal, sang ketua umum Megawati Soekarnoputri belum memutuskan apapun terkait kandidat calonnya.
Baca juga: Soal Polemik Barisan Celeng di PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo: Sekali Banteng, Tetap Banteng
Menanggapi gegernya istilah tersebut, Arif menilai istilah celeng adalah hal biasa di PDIP.
Terlebih, dalam kancah perpolitikan di Jawa, istilah tersebut rupanya sudah menggema sejak lama.
"Kalau orang PDIP, terutama yang di Jawa itu sesuatu yang biasa, itu istilah sejak dulu selalu digunakan."
"Jadi kalau yang tertib banteng, kalau yang tidak tertib itu celeng, itu biasa saja," kata Arif, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Jumat (15/10/2021).
Arif pun menilai, istilah tersebut berhasil menjadi sorotan lantaran dibarengi atensi publik yang besar terhadap dinamika politik saat ini.
"Karena situasi dan kondisi yang berbeda dan dinamika politiknya sudah tinggi, jaug-jauh hari orang sudah nyapres, maka istilah itu menjadi menarik."
"Sebenarnya itu istilah lama di keluarga besar PDIP, sudah paham yang disebut banteng apa, non banteng apa, sebutannya bisa macam-macam," jelas Arif.
Arif pun menyebut gegernya barisan celeng berjuang tidak membuat PDIP merasa terancam.
Baca juga: Tanggapi Santai Sindiran Bambang Pacul soal Barisan Celeng, Ganjar Pranowo: agar Semua Tertib
Sebab, menurut Arif, para kader seharusnya sudah sadar untuk bersikap tegak lurus dengan aturan partai.
"Kita sebagai partai sama sekali tidak merasa terancam, tapi justru kita mengingatkan, hari-hari ini pemerintah harus diringankan bebannya."
"Saya kira kalau setiap kader banteng itu sadar, baik itu pengurus, anggota, dan simpatisan partai, maka tegak lurus pada perintah partai," tegas Arif.