Geger Barisan Celeng Berjuang, Wasekjen PDIP Anggap Istilah Lama dan Tak Merasa Terancam
Barisan celeng berjuang tengah menjadi sorotan, Wasekjen PDIP Arif Wibowo menganggap istilah lama dan tak merasa terancam.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Ia menjelaskan, hingga kini belum ada bahasan mengenai sanksi yang akan diberikan kepada kader yang nekat berada dalam barisan celeng berjuang.
Arif menegaskan, setiap kader sudah selalu diingatkan untuk tidak masuk ke dalam kegaduhan politik yang tidak perlu.
Di antaranya membahas mengenai calon presiden dan sampai melakukan deklarasi.
"Kongres partai sudah jelas mengamanatkan pada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang diatur dalam AD/ART partai sebagai hak prerogatif beliau soal capres cawapres."
"Bu Mega juga akan selalu mendengarkan aspirasi masyarakat, aspirasi pengurus, kader, anggota, semua pihak agar didengarkan. Tapi saat ini bukan momentum yang tepat (untuk membahas capres dan cawapres)," jelasnya.
Istilah Celeng Berujung Pemanggilan
Adapun, kader yang mendukung deklarasi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 adalah Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Purworejo yang juga Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo, Albertus Sumbogo.
Buntut dari deklarasi yang dicetuskannya, Albertus Sumbogo dipanggil oleh Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDIP) pada Jumat (15/10/2021) ini.
Sumbogo pun membenarkan hal tersebut.
Ia mengaku telah tiba di Jakarta dan akan bertemu dengan DPP PDIP pada pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Polemik Banteng Vs Celeng, Berpotensi Pecah Belah antara Kader PDIP
"(Pertemuan) pukul 14.00 WIB," ungkap Albertus, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (15/10/2021).
Namun, ia belum menjelaskan secara rinci terkait topik yang akan dibahas dalam pertemuannya dengan DPP PDIP itu.
Untuk mengonfirmasikan hal tersebut kepada DPP PDIP, Tribunnews telah menghubungi Komarudin Watubun, Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan Komarudin Watubun PDIP, sejak Kamis (14/10/2021) malam.
Namun, hingga kini belum ada respons dari Komarudin Watubun.