Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SAFEnet Bantu Keamanan Digital Korban Ancaman atas Cuitan Polisi Diganti Satpam Bank

Atas cuitan tersebut, warganet itu mengalami ancaman dan bullying yang diduga dilakukan oleh anggota kepolisian.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in SAFEnet Bantu Keamanan Digital Korban Ancaman atas Cuitan Polisi Diganti Satpam Bank
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Polri dan Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (Abujapi) memamerkan seragam petugas satpam yang baru dalam acara Rapat Koordinasi Korbinmas Baharkam Polri - Abujapi bertema 'Kita Tingkatkan Sinergitas dan Solidaritas Korbinmas Baharkam Polri dan Abujapi' di Hotel Savoy Homman, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (15/10/2020). Seragam satpam baru berwarna cokelat mirip dengan seragam polisi itu adalah aturan yang termuat dalam Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Perkap) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa yang sudah ditandatangani Kapolri Jenderal Idham Azis pada 5 Agustus 2020. Ada lima jenis pakaian dinas satpam, yakni Pakaian Dinas Harian (PDH), Pakaian Dinas Lapangan Khusus (PDL Sus), Pakaian Dinas Lapangan Satu (PDL Satu), Pakaian Sipil Harian (PSH), dan Pakaian Sipil Lengkap (PSL). (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga penjamin keamanan digital SAFEnet menanggapi soal adanya ancaman dan bullying serta doxing yang dialami warganet atas cuitannya yang mengkirtik kinerja Kepolisian RI (Polri).

Diketahui dalam cuitan tersebut, seorang warganet membandingkan kinerja Polri dengan penjaga keamanan atau Security sebuah bank swasta.

Atas cuitan tersebut, warganet itu mengalami ancaman dan bullying yang diduga dilakukan oleh anggota kepolisian.

Menyikapi hal itu, SAFEnet mengungkapkan akan mencoba membantu warganet yang menjadi korban tersebut dari segi keamanan digital yang dimilikinya.

Bahkan saat ini pihak dari SAFEnet telah melakukan konsultasi dengan korban.

"Dari SAFEnet coba bantu untuk konsultasi keamanan digitalnya. tim kami sudah berkontak dengan korban dan sudah ada konsultasi untuk keamanan digital korban," ungkap perwakilan dari Divisi Keamanan Online SAFEnet yang enggan menyebutkan namanya dengan alasan keamanan korban, saat dikonfirmasi, Senin (18/10/2021).

Lebih lanjut, SAFEnet menegaskan kalau upaya yang akan dilakukan pihaknya ini adalah untuk membantu korban terkait pengamanan digital miliknya.

Baca juga: 5 Fakta Ramai Oknum Mengintimidasi Warganet, Buntut Cuitan Polisi Diganti Satpam

Berita Rekomendasi

Sedangkan untuk upaya melindungi kondisi keamanan digitalnya, kata pihak SAFEnet itu dilakukan oleh korban itu sendiri.

"Upaya (melindungi keamanan digital) itu dari korban sendiri, kami bantu memberikan saran keamanan yang bisa dilakukan korban," tukasnya.

Sebelumnya, Kepolisian RI menegaskan pihaknya tidak anti kritik menyusul viralnya seorang netizen yang mendapatkan ancaman aksi teror usai menggunggah kritik yang membandingkan perilaku anggota Polri dengan satpam BCA.

"Polri tidak anti ya terhadap kritik-kritik yang disampaikan oleh masyarakat," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Senin (18/10/2021).

Ramadhan menuturkan kritik yang disampaikan merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap kinerja kepolisian agar lebih baik lagi.

"Itu menunjukkan masyarakat yang peduli terhadap kinerja kepolisian, menginginkan kinerja kepolisian dengan lebih baik," jelasnya.

Lebih lanjut, Ramadhan menyampaikan pihak kepolisian juga menindaklanjuti curahan hati netizen itu sebagai pengaduan masyarakat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas