Solusi Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh saat PPKM, SociopreneurID Hadirkan Konsep PJJ Kreatif
SociopreneurID telah berupaya memberikan solusi terkait penyampaian materi ajar yang menyenangkan dan mampu mengasah entrepreneurial skills
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, tantangan dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih dirasakan oleh beberapa sekolah saat ini.
Mulai dari tantangan dalam menyampaikan materi, memberikan tugas, kehadiran dalam kelas daring, dan penilaian, harus berubah mengikuti peraturan yang masih berlaku di beberapa daerah terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Baca juga: Aturan Baru PPKM pada Bioskop di Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua
Namun, sejak pandemi masuk ke Indonesia, tahun lalu, SociopreneurID telah berupaya memberikan solusi terkait penyampaian materi ajar yang menyenangkan dan mampu mengasah entrepreneurial skills pada anak-anak dan remaja.
Baru-baru ini, SociopreneurID kembali menyelenggarakan Anak Hebat Anak Indonesia (AHAI). Bekerja sama dengan Stella Maris Primary School, Gading Serpong, AHAI berlangsung daring selama tiga hari mulai dari tanggal 11 – 13 Oktober 2021.
AHAI adalah program yang dirancang untuk anak-anak sekolah dasar (SD) yang menstimulasi anak-anak untuk dapat berpikir kreatif, imajinatif, dan inovatif dalam menyelesaikan tantangan, bekerja dalam tim, dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Baca juga: Aturan Baru PPKM Level 3, 2, dan 1 pada Pusat Perbelanjaan di Wilayah Jawa dan Bali
Melalui pelaksanaan AHAI di Stella Maris Primary School, Gading Serpong, AHAI telah melibatkan 244 anak kelas IV, V, dan VI yang bergabung dari berbagai tempat di Indonesia akibat Pembelajaran Jarak Jauh.
Walaupun demikian, desain dari program AHAI mampu menyesuaikan kebutuhan dan nilai-nilai entrepreneurial yang ditanamkan kepada peserta, menumbuh kembangkan empati dan kreativitas, mengasah kemampuan komunikasi dan mendorong anak untuk belajar tentang penciptaan dan penambahan nilai (value creation dan value addition) serta dapat mengambil keputusan dalam hidupnya. Sederhananya, AHAI mampu memberikan dampak dan kontribusi terhadap perkembangan sumber daya manusia.
Baca juga: DKI Jakarta Turun ke PPKM Covid-19 Level 2, Anies Minta Semua Pihak Ambil Peran Pengawasan
Dengan tema “Science, Math, dan Art”, kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 2 jam untuk 5 sesi pelaksanaan. Melalui dua kegiatan utama yaitu Dare to Dream dan Dare to Try, anak-anak diajak untuk bermain dan bersenang-senang sekaligus mencoba hal-hal baru yang mereka lakukan sendiri di rumah.
Dimulai anak-anak dikenalkan dengan berani untuk bermimpi besar, mereka juga didorong untuk mencoba hal-hal baru melalui eksperimen sains yang menyenangkan. Tidak hanya itu, anak-anak juga berkreasi dan memahami penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Christian selaku PIC dari kegiatan AHAI ini pun membagikan tujuan dan harapannya melalui pelaksanaan AHAI kali ini.
“Kegiatan AHAI ini tidak hanya mendorong anak berkreasi dan mengasah kreativitasnya, namun juga mengenalkan pembelajaran daring yang asyik dan menyenangkan walau hanya di rumah saja. Harapannya dengan kegiatan AHAI yang diselenggarakan secara daring ini justru membuka lebih banyak peluang baru untuk menjangkau lebih banyak anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia," ujar Christian, Co-Lead dari SociopreneurID Education dalam keterangannya, Selasa (19/10/2021).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.