Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Obesitas atau Kelebihan Berat Badan Jadi Ancaman Peradaban Manusia ke Depan

Ahli Syaraf, Dokter Ryu Hasan mengungkap kelebihan berat badan atau obesitas menjadi ancaman peradaban manusia ke depan.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Obesitas atau Kelebihan Berat Badan Jadi Ancaman Peradaban Manusia ke Depan
Pixabay
Ilustrasi Perut Buncit. Ahli Syaraf, Dokter Ryu Hasan mengungkap kelebihan berat badan atau obesitas menjadi ancaman peradaban manusia ke depan. 

Mereka menerapkan batas ukuran lingkar pinggang pada laki-laki 84,3 cm dan perempuan 81.3 untuk menentukan seseorang terkena obesitas atau tidak.

Ketika awal diterapkan, kata Ryu, orang Jepang belum terlalu notice.

Orang sakit masih tinggi akibat obesitas.

Tapi ketika pemerintah menerapkan denda terhadap perusahaan yang terbukti karyawannya obesitas, barulah masyarakat Jepang sadar tentang obesitas dan angka obesitas menurun.

Baca juga: PAN Gabung Pemerintah, PKS Ingatkan Jangan Jadi Koalisi Obesitas 

"Setelah diberlakukan denda dalam dua tahun sejak diundangkan, menurunkan angka kesakitan dan biaya kesehatan yang dikeluarkan," kata Ryu Hassan.

Seperti diketahui, orang obesitas biasanya mudah terserang penyakit seperti diabetes, jantung, dan lain-lain.

Bila melihat perilaku manusia soal obesitas, memang ada paradoks.
Manusia, kata Ryu, punya gen tidak bisa berhenti makan.

Gen ini menolong manusia pada saat mempertahankan hidup.

Berita Rekomendasi

"Orang yang tidak punya gen tidak bisa berhenti makan, punya peluang hidup lebih tinggi," katanya.

Pada akhirnya manusia yang bertahan ialah manusia yang punya gen tidak bisa berhenti makan.

"Ini memberikan advantage pada saat sumber daya terbatas," kata Ryu.

Dalam kesempatan yang sama, Dr Robertus Robet, Sosiolog Universitas Negeri Jakarta menyampaikan pengaruh struktur biologis menyebabkan anak sekolah sekarang tak lagi memakai celana pendek seperti zaman dulu.

"Salah satunya karena revolusi pangan," kata Robet.

Dalam konteks politik budaya, Korea telah melakukan politik kebudayaan melalui makanan Korea dengan Korean Pop Culture.

Mestinya, Indonesia meiliki strategi seperti yang dilakukan Korea.

Ini sebenarnya pernah dilakukan pemerintahan Orde Baru melalui strategi kebudayaan dalam rangka memperkuat identitas kebudayaan.

"Indonesia musti punya politik kebudayaan untuk memperkuat entitasnya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas