Obesitas atau Kelebihan Berat Badan Jadi Ancaman Peradaban Manusia ke Depan
Ahli Syaraf, Dokter Ryu Hasan mengungkap kelebihan berat badan atau obesitas menjadi ancaman peradaban manusia ke depan.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli Syaraf, Dokter Ryu Hasan mengungkap kelebihan berat badan atau obesitas menjadi ancaman peradaban manusia ke depan.
Hal tersebut diungkapkannya saat menyampaikan materi politik dari sudut pandang neurosains dalam acara Jakarta Geopolitical Forum V 2021 yang diselenggarakan Lemhannas, Kamis (21/10/2021).
Menurut dia, ancaman yang mengintip abad moderen saat ini, tapi luput dari perhatian manusia adalah kelebihan makanan.
"Sekarang ancaman kita justru kelebihan makanan. Orang gembrot, obesitas adalah masalah peradaban ke depan," kata dr Ryu Hassan dalam keterangan yang diterima.
Ryu Hassan menyampaikan hal tersebut menjawab pertanyaan peserta asal Aceh, Cut Nyak Meutia.
Cut Nyak Meutia dalam kesempatan tersebut melontarkan pertanyaan apakah gaya hidup manusia dalam menerapkan pola makan memengaruhi peradaban?
Menjawaab hal tersebut, Ryu menjelaskan, infeksi sekitar satu abad lalu pernah memusnahkan 120 juta manusia.
Baca juga: Konsumsi Kental Manis dengan cara Diseduh Tingkatkan Risiko Diabetes dan Obesitas
Tapi ketika pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh bumi, empat juta orang meninggal.
Perang yang pernah terjadi pada peradaban manusia membunuh puluhan juta jiwa.
Timur Tengah yang masih berlangsung perang sampai saat ini menelan korban ribuan jiwa.
Sementara, kelaparan pernah membuat negara seperti Ethiopia kehilangan jumlah penduduk.
"Sekarang tidak ada lagi kelaparan yang mengurangi jumlah populasi dunia," kata dr Ryu Hassan.
Menurut Ryu, obesitas merupakan persoalan global dan menjadi concern WHO sejak tahun 2000.
Baca juga: Hati-hati, Olahraga Lari Pada Penderita Obesitas Berisiko Cedera Sendi Lutut
Dari sekian negara yang menyadari bahaya obesitas, hanya Jepang negara yang paling serius menangani obesitas.
"Jepang punya Undang-undang antigembrot sejak 2008," kata Ryu Hassan.