Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbudristek Membina Kemahiran Bahasa Indonesia Warga Perguruan Tinggi Jabodetabek

Program Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Pemangku Kepentingan di Perguruan Tinggi Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek)

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kemendikbudristek Membina Kemahiran Bahasa Indonesia Warga Perguruan Tinggi Jabodetabek
Students.id
Ilustrasi mahasiswa 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek melakukan pembinaan kemahiran bahasa Indonesia bagi warga kampus yang berada di Jabotabek.

Program Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Pemangku Kepentingan di Perguruan Tinggi Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) ini diikuti 42 dosen.

“Kegiatan koordinasi diseminasi pembinaan kemahiran berbahasa Indonesia bagi pemangku kepentingan di perguruan tinggi bertujuan mempromosikan dan mengoordinasikan Ujian Kompetensi Bahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka di perguruan tinggi," ujar Kepala Pusat Pembinaan dan Sastra, Muhammad Abdul Khak melalui keterangan tertulis, Jumat (22/10/2021).

Melalui kegiatan ini, Abdul berharap pemangku kepentingan dapat memahami dan menetapkan UKBI sebagai instrumen untuk mengukur kemahiran berbahasa di perguruan tinggi.

Baca juga: Nadiem Makarim Menginap dalam Kamar KH Hasyim Asyari Saat Berkunjung ke Ponpres Tebuireng Jombang

UKBI sebelumnya telah diluncurkan pada awal tahun ini oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.

Sebelum mengembangkan UKBI Adaptif, Badan Bahasa telah memberikan layanan UKBI berbasis kertas, berbasis jaringan komputer, dan berbasis jaringan internet.

Berita Rekomendasi

"Selain berguna sebagai alat uji untuk mengukur kemampuan berbahasa Indonesia, saya harap UKBI Adaptif juga akan meningkatkan kemahiran berbahasa yang meliputi kemahiran berbicara, menulis, membaca, mendengarkan, dan kemahiran merespons kaidah," kata Abdul.

Selain itu, kemahiran berbahasa meliputi juga empat bagian lainnya, yaitu kemahiran berbahasa sintas, sosial, vokasional, dan akademik.

Seluruh peserta kegiatan secara langsung menguji coba UKBI Adaptif Merdeka.

Hasilnya terdapat satu dosen meraih peringkat istimewa dan tujuh dosen meraih peringkat sangat unggul.

Sedangkan peringkat peserta lainnya tersebar dari peringkat unggul hingga semenjana.

Para peserta juga menandatangani komitmen bersama menyukseskan giat UKBI Adaptif Merdeka pada kesempatan ini. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas