Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yusril: 'Sebaiknya tidak Usah Lagi Minta Negara Lain Memberi Nama Jalan dengan Tokoh Bangsa Kita'

Yusril mengatakan di masa mendatang sebaiknya pemerintah tak lagi meminta negara lain menamakan jalan di negaranya dengan tokoh Indonesia.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Yusril: 'Sebaiknya tidak Usah Lagi Minta Negara Lain Memberi Nama Jalan dengan Tokoh Bangsa Kita'
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Yusril Ihza Mahendra 

"Saya kira, kenapa tidak Turki Utsmani saja, kan banyak juga nama tempat atau daerah yang dijadikan nama jalan di Jakarta. Sebagai simbol peradaban Islam terakhir di dunia, penamaan Turki Utsmani akan menjadi doa dan Inspirasi bagi generasi ke depan," pungkasnya.

Bentuk Kerja Sama dengan Turki

Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan rencana penamaan jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, adalah bagian dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Turki.

Menurut Riza, pemberian nama jalan di Jakarta dengan nama Presiden pertama Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk jadi bentuk rasa saling menghormati antar negara.

Pasalnya pemerintah Turki telah lebih dulu menganugerahkan nama Presiden pertama RI Soekarno sebagai nama jalan di depan kantor KBRI di Ankara, Turki.

"Jadi itu kerja sama antara Indonesia dan pemerintah Turki ya kita juga saling membantu, saling menghormati. Nama presiden kita Pak Soekarno sudah ada di depan KBRI kita, Alhamdulillah sekarang giliran kita yang memberikan kesempatan nama tokoh daripada pemerintah atau negara Turki di Indonesia, di Jakarta," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021).

Riza menyadari munculnya prokontra terkait penamaan Ataturk sebagai nama jalan di Jakarta.

Baca juga: Fahri Hamzah Dukung Wacana Nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk: Dipakai untuk Keakraban 2 Negara

BERITA REKOMENDASI

Kendati begitu ia meminta segenap pihak melihat bahwa rencana ini adalah bagian kerja sama antar kedua negara.

Pemerintah kata Riza tetap akan mempertimbangkan masukan masyarakat, dan mencari solusi agar hubungan baik pemerintah Indonesia dan Turki tetap terjaga.

"Memang ada beberapa pendapat dari kelompok masyarakat yang kita juga harus hormati, dan kita perhatikan pertimbangan," ucapnya.

"Namun demikian ini merupakan bagian kerja sama antar negara yang juga kita harus hormati kita hargai satu sama lain, Insya Allah pemerintah akan mencarikan solusi yang terbaik supaya baik bagi semua termasuk hubungan kita dengan pemerintah Turki menjadi lebih baik," terang dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas