Arinal Djunaidi: Sukses Jokowi Telah Membawa Sektor Pertanian ke Level Berikutnya
Ini memang penting atau mau tidak mau harus dilakukan oleh pemerintah, untuk menangani pandemi agar tidak semakin meluas.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Selama masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, diakui pemerintah lebih sibuk menangani masalah pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal sama juga berlaku bagi Gubernur Lampung 2019-2024, Arinal Djunaidi, yang mengalami hal sama di Lampung.
Dalam masa itu, pemerintah harus menerapkan kondisi darurat kesehatan.
“Ini memang penting atau mau tidak mau harus dilakukan oleh pemerintah, untuk menangani pandemi agar tidak semakin meluas,” kata Arinal.
Sebagai presiden, begitu pula kelapa daerah seperti dirinya, maka harus membuat kebijakan di sektor kesehatan untuk bisa menangani pandemi tersebut. “Akan tetapi, ekonomi tidak boleh dilupakan begitu saja. Karena dua hal ini terhubung,” kata Arinal, yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Lampung.
Dalam kondisi seperti itu, diakui Arinal bukan suatu yang mudah, bahkan sangat sulit. Namun dalam masa dua tahun ini, ia justru melihat pemerintah bisa mengatasinya dengan baik, kalau tidak dapat dikatakan sempurna.
Bagi Arinal, penanganan pandemi Covid-19 ini akhirnya menjadi kinerja yang harus ditunjukkan oleh pemerintah, termasuk dirinya di Lampung. Namun ia juga mengakui, bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.
“Harus dilakukan koordinasi dengan semua pihak, misalnya semua unsur keamanan TNI dan Polri, alim-ulama, bupati dan wali kota termasuk juga masyarakat sendiri,” ujar Arinal.
Kondisi saat ini, pengendalian dan penanganan pandemi Covid-19, terbukti sudah membaik. Jokowi menurut Arinal mampu membawa Indonesia sebagai negara terbaik dalam penanganan pandemi di Asia Tenggara. Sementara Lampung sendiri, menjadi provinsi terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19 level 1 di Indonesia.
Seperti halnya Indonesia yang menitikberatkan sektor pertanian sektor yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, Lampung pun sama. Arinal menilai Jokowi juga mampu menjadikan pertanian ini sebagai penyangga perekonomian nasional. Hasil dari sektor ini menyumbang angka pertumbuhan ekonomi nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat pada triwulan II 2021, produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian mengalami pertumbuhan tertinggi di antara semua sektor lapangan usaha. Sektor pertanian disebut tumbuh sebesar 12,93%, bila dibandingkan triwulan sebelumnya atau quarter to quarter (q-to-q). Sektor pertanian juga berkontribusi sebesar 14,27% terhadap PDB nasional. Capaian tersebut merupakan kontribusi terbesar kedua setelah sektor pengolahan.
Arinal melihat daya dukung dan kebijakan yang diterapkan pemerintah di sektor ini juga tepat, sehingga pertanian mampu tumbuh positif dan menjadi penyumbang kedua terbesar dalam PDB nasional. Lampung sendiri juga menjadi juara dalam hal penerapan teknologi tepat guna di bidang pertanian. Ini tentu sejalan dengan apa yang diterapkan oleh pemerintah.
Soal investasi pada masa pemerintahan Jokowi juga terus meningkat. “Saya ingat pesan beliau, bahwa kita harus bantu investasi tanpa ada syarat-syarat tambahan yang merepotkan investor,” kata Arinal.
Menurut Arinal sendiri, tata kelola pemerintahan itu adalah awal dari keberhasilan. Oleh karena itu dengan tata kelola pemerintah yang baik dari pusat hingga daerah menjadi kunci dari setiap pemerintahan, termasuk pemerintahan Jokowi sendiri.
“Fungsi-fungsi di pemerintahan itu minimal harus diisi oleh orang yang memiliki disiplin ilmu yang tepat di sinilah kejelian dari pemerintah pusat juga,” tambah Arinal.
Masih segar dalam ingatan Arinal, pesan Jokowi yang sangat penting adalah lakukan program pembangunan itu sesuai kebutuhan rakyat. “Lakukan program itu sesuai keinginan rakyat dan bukan keinginan kepala daerah,” ungkap Arinal.
Pesan inilah yang melandasi Arinal dalam membuat program-program pembangunan di Lampung. Terbukti Jokowi telah menginspirasi pembangunan, khususnya sektor pertanian. Lampung kini telah menjadi penghasil beras terbesar di luar provinsi di Pulau Jawa. Bahkan hasil beras di Lampung mencapai 2,7 juta ton per tahun, di mana kebutuhan Lampung sendiri hanya 1,2 juta ton. Surplus yang ada mampu didistribusikan ke Jakarta sebesar 1,5 juta ton.
Dalam hal peranan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pemerintahan Jokowi, Arinal melihat bahwa Airlangga telah mampu mengkoordinasikan penanganan Covid-19 dengan daerah secara baik.
“Soal ekonomi beliau ini memberikan banyak fasilitas dan konsep yang bisa kami terapkan di Lampung sendiri. Misalnya pengembangan produk ekonomi dari hasil di hulu ke hilir. Produksi kopi, coklat, kini harus mulai dikembangkan di sektor hilir, seperti bubuk kopi dan coklat,” ucap Arinal.
Berbekal pengarahan itu kini Lampung mulai melaksanakan produksi seperti yang dimaksudkan oleh pemerintah pusat. Lampung kini berharap tidak lagi menjual produk pertanian dari hulu, namun sudah menjadi produk hilir.