Penampilan Terbaru Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers yang Kini Berseragam Humas Polda Metro Jaya
Bila sebelumnya polisi nyentrik ini berdandan sangar setiap mengungkap aksi kejahatan, kini perawakannya sedikit lebih rapi.
Editor: Malvyandie Haryadi
Aipda Ambarita akan memulai tugas barunya sebagai Bintara Bid Humas Polda Metro Jaya.
Mutasi itu sesuai Surat Telegram Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bernomor ST/458/X/KEP./2021 tanggal 18 Oktober 2021 yang ditandatangani oleh Karo SDM Polda Metro Jaya, Kombes Putra Narendra.
Tidak hanya Aipda Ambarita yang dimutasi, Anggota Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers akan memulai tugas barunya sebagai polisi.
Setelah sekian lama beraksi menumpas kasus kejahatan, kini Jakaria mendapat tugas baru yang sangat mengedepankan sisi humanis di Bidang Humas.
Usai dimutasi, Aipda Ambarita buka suara.
Menurut dia kepindahan ke bidang humas Polda Metro Jaya adalah bagian tugas yang harus dijalaninya.
"Dilakoni saja. Satya Haprabu (setia kepada pimpinan negara)," ujar Ambarita.
Polisi multi talenta ini juga mengaku siap bekerja dengan sungguh-sungguh di tempat baru.
"Betul. Saya siap bekerja di mana pun saya ditempatkan," ucapnya.
Sementara itu, Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers mengaku senang dengan tugas baru yang diembannya.
Ia mengungkapkan tak keberatan dengan pemindahan tugas tersebut dan menilai hal itu biasa dalam jajaran kepolisian.
"Biasa saja. Mutasi itu adalah hal yang wajar," ujar Jacklyn.
Menurut sosok yang hobi mengoleksi motor jenis chopper ini pemindahan itu sebagian dari penyegaran di kesatuan.
Sebab ia sudah 25 tahun berada di reserse dan diperlukan penyegaran dengan menempati posisi baru.
"Polisi itu kan bukan reserse saja, ada bidang Intel, Lantas, Sabhara, Humas, dan Bimas," tuturnya.
Sosok yang terkenal pegiat media sosial di bidang kepolisian itu merasa posisi sebagai Humas cocok dengannya.
Keaktifannya di Media Sosial disebut menjadi faktor yang membuat sosok Jacklyn dimutasi ke Bidhumas Polda Metro Jaya.
Saat ini Jacklyn dipercaya untuk mengelola media sosial di Bidang Humas Polda Metro Jaya di Subdit Multimedia.
"Dulu gue hubungannya sama penjahat, nah sekarang gue hubungannya dengan masyarakat," ujarnya.
Menurut Jacklyn, mutasi di institusi Polri adalah hal yang wajar. Apalagi, dia telah mengabdi di bagian reserse selama 25 tahun terakhir.
Baca juga: Jacklyn Choppers Kolaborasi dengan Polwan Cantik di Episode ke-100 Program Jatanras
"Biasa aja bro, mutasi itu adalah hal yang wajar apelagi gue kan sudah 25 tahun di reserse jadi perlu penyegaran dan polisi juga bukan reserse saja," kata Jacklyn.
Jacklyn mengungkapkan dirinya masih mengemban tugas seputar media sosial di bagian humas nanti. Hal itu sesuai dengan kegemaran yang aktif di sosial media.
"Nah sementara ini gue dipercaya oleh pimpinan untuk bergabung di multi media bidang Humas Polda Metro Jaya. Kan memang gue suka bermain di media sosial," jelas Jacklyn.
Jacklyn meyakini pihaknya juga akan bertugas terbaik di divisinya yang baru. Khususnya untuk memberikan yang terbaik kepada Polri dan masyarakat.
"Tetap gue akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat khususnye institusi Polri," ujarsnya.
Diingatkan IPW
Indonesia Police Watch (IPW) meminta pimpinan Polri untuk mengingatkan anggotanya untuk tidak menggeledah ponsel warga sembarangan.
Apalagi, tidak didasarkan dasar hukum yang jelas.
Kritik ini untuk merespons viralnya video Aipda Ambarita yang memeriksa paksa ponsel warga. Hal ini pun menuai pro kontra lantaran dinilai tindakan yang menyalahgunakan wewenang.
"Pemeriksaan tanpa mengindahkan ketentuan tersebut adalah pelanggaran hukum. Pimpinan Polri harus mengingatkan anggotanya untuk tidak melakukan penggeledahan sembarangan dan menindak anggota yang melakukan penggeledahan tanpa dilandasi dasar hukum yang jelas," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso.
Ia menyatakan Polri tidak dapat menggeledah dan memeriksa paksa ponsel masyarakat. Selain melanggar privasi, penggeledahan juga harus memiliki surat dari pengadilan.
"Penggeledahan pada masyarakat harus tunduk pada ketentuan KUHAP. Ada surat tugas,surat perintah penggeledahan atas dasar ijin pengadilan. Kecuali tertangkap tangan alat komunikasi tersebut digunakan melakukan tindak pidana," jelasnya.
Dalam hal tangkap tangan, kata Sugeng, Polri juga harus telah memiliki tindak pidana permulaan untuk melakukan penggeledahan terhadap warga.
"Akan tetapi tertangkap tangan dalam hal delik ITE harus diawali dengan penyelidikan oleh Tim siber polisi yang telah memastikan peristiwa pidananya, nomor IMEI, nomor telepon yang dipakai dan nama pengguna tidak bisa dilakukan acak," ujarnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan dimutasinya kedua personel polisi nyentrik ini adalah hal yang biasa.
Bahkan dilakukan di lingkungan instansi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mutasi merupakan bentuk penyegaran dalam satuan tugas.
"Semua anggota Polda Metro Jaya pasti pernah merasakan mutasi dan itu hal yang wajar tour of duty atau penyegaran. Termasuk Pak Jacklyn ini, disini mutasi dari Jantaras ke Humas," kata Kombes Yusri.
Yusri juga membeberkan alasan Jacklyn dan Ambarita dimutasi ke Bidang Humas Polda Metro Jaya. Salah satu pertimbangan yang dipilih karena keduanya memiliki kecakapan di media sosial.
Keduanya memang sudah cukup populer di media sosial dan aktif menghiasi layar kaca sehingga kepiawaiannya dapat memperkuat Bidang Kehumasan.
Baca juga: Interaksi Serius John Kei dengan Jacklyn Choppers Tertangkap Kamera, Siapa Sosok Bang Jack?
"Lantas kenapa dimutasi ke Humas? Pak Jacklyn dan Ambarita itu punya bakat bermain di medsos. Boleh lihat followers Pak Jacklyn bagus nggak? Kita butuh orang-orang yang expert di bidangnya, terutama di Humas. Pak Ambarita juga demikian, beliau senang bermain medsos, kebetulan pengelola medsos di Polda Metro Jaya ini adalah di Bidang Humas," jelas Yusri.
Yusri juga menjelaskan bahwa Jacklyn dan Ambarita akan diperbantukan untuk mengisi posisi di Subdit Multimedia PMJ.
"Di Humas ada namanya Subdit multimedia. Kami butuh orang seperti Pak Jacklyn dan Ambarita untuk bisa membantu kami bermain di Humas dan mengelola medsos ini. Keduanya punya kelebihan yang sama, coba lihat followers-nya, keduanya viral di medsos," jelas Yusri.(Tribun Network/fan/igm/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.