Luhut Sebut Wajib Tes PCR Akan Diterapkan di Transportasi Lain, Harga Diturunkan jadi Rp 300 Ribu
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ungkap wajib tes PCR akan diterapkan di transportasi lain, harga tes akan diturunkan jadi Rp 300 Ribu.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan buka suara mengenai aturan wajib tes PCR bagi penumpang pesawat yang sempat menuai sorotan.
Menurut Luhut, aturan wajib tes PCR juga akan diterapkan bagi penumpang moda transportasi lain selain pesawat terbang.
Hal itu dilakukan pemerintah untuk mencegah munculnya gelombang ketiga Covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca juga: Luhut Ungkap Kasus Konfirmasi Covid-19 di Jawa dan Bali Turun hingga 98,9 Persen
Luhut menegaskan, aturan wajib PCR bagi pelaku perjalanan bisa menekan mobilitas warga selama libur Nataru.
"Secara bertahap penggunaan tes PCR akan juga diterapkan pada transportasi lainnya selama dalam mengantisipasi periode Nataru," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin (25/10/2021).
Di sisi lain, Luhut juga menjelaskan alasan pemerintah menerapkan syarat tes PCR bagi pengguna moda transportasi udara.
Menurutnya, kebijakan tersebut untuk menyeimbangkan relaksasi yang dilakukan pada aktivitas masyarakat, terutama pada sektor pariwisata.
"Meskipun kasus kita saat ini sudah rendah, belajar dari pengalaman negara lain kita tetap harus memperkuat 3T dan 3M.
"Supaya kasus tidak kembali meningkat, terutama menghadapi periode libur Nataru," kata Luhut, dilansir Tribunnews.com.
Luhut memprediksi, mobilitas masyarakat pada libur Nataru akan meningkat.
Baca juga: Luhut Klaim PPKM Berjalan Baik dan Pandemi Terkendali
Hal ini berdasarkan hasil survei Balitbang Kementerian Perhubungan, sekitar 19.9 juta orang diprediksi akan melakukan perjalanan selama libur Nataru.
Selain itu sekitar 4,45 juta penduduk di wilayah Jabodetabek diperkirakan akan melakukan perjalanan selama periode libur Nataru.
"Peningkatan pergerakan penduduk ini, tanpa pengaturan protokol kesehatan yang ketat, akan meningkatkan resiko penyebaran kasus," katanya.
Evaluasi PPKM Seminggu Terakhir Berjalan Baik