Saksikan Latihan Operasi Amfibi TNI AL, Anggota Komisi I DPR Dorong Pemerintah Modernisasi Alutsista
Menurut Yan modernisasi alutsista 10 sampai 20 tahun ke depan adalah hal yang penting, sehingga belanja alutsista juga harus didukung.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas menyampaikan akan mendorong belanja Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) segera terealisasi dan Pemerintah untuk memodernisasinya.
Menurut Yan modernisasi alutsista 10 sampai 20 tahun ke depan adalah hal yang penting.
Untuk itu, menilai belanja alutsista juga harus didukung.
Hal tersebut disampaikannya usai menyaksikan dan mengikuti jalannya pendaratan amfibi yang merupakan rangkaian Latihan Operasi Amfibi (Latopsfib) TNI AL 2021 di Dabo Singkep Kepulauan Riau pada Senin (25/10/2021).
“Karena belanja ini merupakan kebutuhan yang sangat urgent untuk mendukung satuan-satuan tugas TNI yang ada, kita lihat Angkatan Laut dengan segala keterbatasan tapi kemampuan prajurit untuk mengoperasionalkan latihan pada kesempatan kali ini," kata Yan dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pada Selasa (26/10/2021).
Baca juga: Jokowi: Komcad dan Modernisasi Alutsista Kokohkan Sistem Pertahanan dan Keamanan Semesta Indonesia
Baca juga: Warga Antusias Datangi Pameran Alutsista di Depan Istana Presiden
Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI Mar (Purn) Sturman Panjaitan yang juga mengikuti dan merasakan secara langsung latihan tersebut.
Menurutnya pemerintah dalam hal ini Kemhan harus didorong untuk mewujudkan Alutsista yang sesuai dengan kondisi saat ini.
“Jadi kalo ini sudah berlatih dengan baik, kami juga harus mendorong pemerintah, dalam hal ini Kemhan, pemerintah dan seluruh jajaran terkait, agar Alutsista yang dimiliki TNI khususnya TNI AL, harus mampu menghadapi tantangan masa depan,” kata dia.
Sementara itu Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan bahwa digelarnya Latopsfib 2021 di Dabo Singkep tersebut adalah untuk menguji kesiapsiagaan operasional, kesiapsiagaan tempur maupun profesionalisme prajurit dan memiliki dampak strategis.
“Tentunya setiap latihan kapal perang dimanapun, di negara manapun pasti akan memiliki dampak stategis dan tentunya ini adalah menunjukan kemampuan dan TNI Angkatan Laut dalam jaga wilayah kedaulatan NKRI,” kata Yudo.
Baca juga: PARADE FOTO - Demo Udara Alutsista Meriahkan HUT Ke-76 TNI di Istana Merdeka Jakarta
Dalam Latopsfib 2021 ini TNI AL mengerahkan 33 KRI dan 16 Pesawat Udara (Pesud) dan 39 material tempur Korps Marinir serta melibatkan 9.539 personel dengan rincian 1.971 personel pada tahap geladi posko dan 7.568 personel terlibat pada tahap Manuver Lapangan.