Indikator: Generasi Z Lebih Peduli soal Isu Perubahan Iklim Ketimbang Milenial
Burhanuddin menambahkan bahwa generasi muda memang lebih peduli soal isu perubahan iklim ketimbang generasi baby boomers yang lahir pada 1946 hingga
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indikator Politik Indonesia bersama Yayasan Indonesia Cerah merilis hasil survei terkait persepsi publik khususnya generasi muda yang memiliki hak suara pada Pemilu 2024 soal perubahan iklim.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan hasilnya sangat mengejutkan.
Sebanyak 82 persen responden berusia 17-35 tahun sadar isu perubahan iklim.
Kemudian ketika didalami responden dari segi generasi, hasilnya generasi Z yang berusia 7-26 tahun lebih sadar (85 persen) daripada generasi milenial yang rentang usia 27-35 tahun (79 persen).
"Semakin muda pemilih, semakin tahu isu-isu begini," kata Burhanuddin Muhtadi dalam pemaparannya, Rabu (27/10/2021).
Burhanuddin menambahkan bahwa generasi muda memang lebih peduli soal isu perubahan iklim ketimbang generasi baby boomers yang lahir pada 1946 hingga 1964.
Baca juga: Survei Indikator Politik: Gen Z dan Milenial Sangat Khawatir Masalah Korupsi dan Lingkungan
"Kalau ditanya lagi di antara yang tahu apa sih perubahan iklim, sebagian besar menjawab perubahan besar pada alam dan rata-rata 70 sampai 80 persen, dan enggak ada yang menjawab bahwa perubahan iklim itu hoaks. Ini sesuatu yang menggembirakan karena awareness anak muda sangat tinggi soal perubahan iklim," katanya.
Jika mengacu ke gender, Burhanuddin menambahkan, anak muda perempuan (85 persen) lebih tinggi ketimbang anak muda laki-laki (78,9 persen) soal persentase kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Diketahui, survei kolaborasi antara Indikator Politik Indonesia dan Yayasan Indonesia Cerah ini digelar pada medio 9-16 September 2021.
Survei menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 4.020 responden dari 34 provinsi di Indonesia yang berusia 17-35 tahun, dengan toleransi kesalahan (margin of eror-MoE) sekitar kurang lebih 2.7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.