Presiden PKS: Siapa yang Menguasai Teknologi, Dia yang Akan Menguasai Kepemimpinan Mendatang
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan pada tahun 2045 tepat Indonesia berusia 100 tahun kemerdekaan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
"Oleh karena itulah anak-anak muda saat ini harus siap menghadapi tantangan yang seperti ini," kata dia.
Syaikhu juga mengatakan ada tiga kesadaran yang penting harus ditumbuhkan dalam memperingati momentum Hari Sumpah Pemuda.
Hal itu karena momentum Sumpah Pemuda merupakan momentum kesadaran melahirkan NKRI.
Pertama, kata dia, adalah kesadaran menyangkut kedaulatan.
Sumpah Pemuda, kata dia, menjadi deklarasi pertama generasi para pendiri bangsa yang merupakan klaim pertama dari generasi pendiri bangsa akan pengakuan integrasi teritorial.
"Tentu klaim seperti ini atas kekuasaan wilayah adalah pernyataan yang sangat berani dan krusial pada saat itu. Untuk menjadi bangsa yang merdeka maka manusia-manusia yang tinggal di wilayah itu harus berani menyatakan tekad yang sama atas kewilayahan yang sama," kata dia.
Kedua, kata dia, adalah kesadaran kebangsaan.
Ia mengatakan anak-anak muda para pendiri bangsa dari berbagai latar belakang suku bangsa memiliki kesadaran organik yakni memilih untuk menjadi satu bangsa yang sama.
"Kesadaran kebangsaan seperti inilah yang akhirnya menjadi muara persatuan dari beragamnya perbedaan yang ada. Ini adalah keputusan yang sangat negarawan. Persatuan di atas segala perbedaan," kata Syaikhu.
Ketiga, kata dia, adalah kesadaran kebahasaan.
Menurutnya apa keputusan untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia adalah keputusan yang sangat jenius.
Bahasa Indonesia, kata dia, dipilih sebagai lingua franca dan medium untuk berjuang.
"Ternyata bahasa Indonesia menjadi senjata perlawanan yang sangat dahsyat terhadap kolonialisme dan imperaliasme. Dan itulah yang akhirnya menjadi faktor yang efektif di dalam berjuang memerdekakan negeri kita tercinta," kata dia.