Sekarga Soroti Liburan Keluarga Besar Dirut Garuda Indonesia
Dwi memohon kepada Menteri BUMN agar dapat membentuk tim investigasi mengenai kejadian tersebut
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau Sekarga menyurati Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Sekarga Dwi Yulianta meminta adanya tim investigasi terkait situasi tersebut yang menjadi polemik terkait kegiatan liburan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.
Surat yang dilayangkan Sekarga kepada Menteri BUMN sendiri, menyoroti pengakuan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat sharing session bersama karyawan pada Senin 25 Oktober 2021.
Irfan bercerita telah menghadiri pertemuan Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional atau IATA yang dilaksanakan pada 3-5 Oktober 2021 dan dilanjutkan untuk jalan-jalan keluar negeri.
Perjalanan tersebut ternyata didampingi keluarga, yaitu istri, anak, anak menantu dan dua orang cucu dengan rute penerbangan semula Jakarta-New York via Amsterdam menjadi Jakarta-New York via Incheon, Seoul pada tanggal 30 September 2021 menggunakan fasilitas kelas bisnis.
Baca juga: Garuda Terancam Pailit, Komisi VI DPR Minta Mantan Direksi Diperiksa
Sementara rute kembali juga menggunakan fasilitas bisnis dengan tujuan Amsterdam-Jakarta.
Dalam surat tersebut yang dikutip Rabu (27/1) menilai, hal ini penting dilakukan dalam menyikapi yang dilakukan Direktur Utama PT Garuda Indonesia untuk memperhatikan Good Corporate Governance (CGC) di dalam perusahaan.
"Mengingat pentingnya Good Corporate Governance (GCG) dan Core Value Akhlak Kementerian BUMN dan terkait hal tersebut di atas sudah menjadi polemik serta banyaknya pertanyaan dari pihak karyawan yang disampaikan kepada kami," kata Dwi.
Maka dari itu, Dwi menyebutkan, pihaknya memohon kepada Menteri BUMN agar dapat membentuk tim investigasi mengenai kejadian tersebut.
Dalam surat tersebut juga disebutkan beberapa poin yang menjadi sorotan Sekarga mengenai bepergiannya Direktur Utama PT Garuda Indonesia tersebut.
Baca juga: Diisukan Akan Gantikan Garuda, Pelita Air Service Kantongi Izin Terbang Berjadwal, Simak Profilnya
Pertama, mengingat situasi dan kondisi Garuda sangat memerlukan perhatian 24 jam dari seorang Direktur Utama maka Sekarga berpendapat seharusnya lebih memprioritaskan perhatiannya terhadap kondisi Garuda Indonesia saat ini, karena undangan tersebut biasanya didelegasikan kepada salah satu Manager, Senior Manager atau Vice President oleh Direktur Utama sebelumnya.
Kedua, Sekarga sangat prihatin, ternyata selain menghadiri undangan tersebut dari tanggal 3-5 Oktober ternyata Direktur Utama mengakui bahwa yang bersangkutan lanjut berlibur bersama keluarga dan baru kembali ke Jakarta pada tanggal 16 Oktober 2021.
Ketiga, Sekarga sangat prihatin, di saat Garuda Indonesia sedang kesulitan keuangan, kami mendapat informasi bahwa biaya pembatalan atas 4 tiket ekonomi promo V Class keluarga Direktur Utama Garuda dengan rute semula Jakarta-Amsterdam tidak dikenakan biaya pembatalan.
Tiket tersebut diubah rutenya menjadi Jakarta-Seoul serta melakukan upgrade 4 tiket ekonomi untuk menjadi fasilitas terbang tiket kelas bisnis baik pada saat keberangkatan maupun kepulangan.
Sekarga juga mendapat informasi terkait adanya penerbitan Kartu Member Garuda Indonesia yaitu GA Miles Platinum VIP terhadap 4 orang keluarga Direktur Utama PT Garuda Indonesia.
Saat dikonfirmasi mengenai laporan dari Sekarga tersebut, Irfan Setiaputra hanya menjawab singkat.
"Saya mau fokus urus restrukturisasi Garuda saja," ujarnya singkat. (Tribun Network/har/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.