BMKG Ungkap Dampak Fenomena La Nina bagi Indonesia, Diprediksi Terjadi hingga Februari 2022
Berikut ini prediksi BMKG tentang fenomena La Nina terjadi hingga Februari 2022, dilangkapi daftar dampak La Nina di sebagian besar wilayah Indonesia.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Inza Maliana
Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah.
La Nina dapat meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia.
Baca juga: Mengenal Iklim Tropis, Pengertian, Ciri-ciri, dan Persebaran Daerah Iklim Tropis
Dampak La Nina di Indonesia
Hasil kajian BMKG tentang kejadian La Nina tahun 2020 menunjukkan peningkatan curah hujan pada November-Desember-Januari, terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan.
La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 - 70% di atas curah normalnya.
Potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.
BMKG mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat, untuk mengelola sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi terdampak La Nina.
Mereka diimbau melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana Hidrometeorologi.
Potensi bencana Hidrometerologi, meliputi:
- Banjir
- Longsor
- Banjir bandang
- Angin kencang
- Angin puting beliung
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.