Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Komisi II DPR: Terus Terang, Pemilu 2024 Sangat Berat

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan, bahwa Pemilu tahun 2024 mendatang akan terasa sangat berat.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Ketua Komisi II DPR: Terus Terang, Pemilu 2024 Sangat Berat
Chaerul Umam
Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan, bahwa Pemilu tahun 2024 mendatang akan terasa sangat berat.

Pasalnya, kata Doli, pemilihan presiden (Pilpres) akan bersamaan dengan pemilihan legislatif (Pileg) dalam satu hari.

Lalu, beberapa bulan kemudian dilanjutkan dengan pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak di 514 Kabupaten/kota di 33 Provinsi di Indomesia

Hal itu disampaikan Doli saat diskusi publik Minimbang Sistem Pemilu 2024: Catatan dan Usulan yang disiarkan kanal YouTube CSIS Indonesia, Senin (1/11/2021).

"Terus terang saja, saya menganggap bahwa pemilu 2024 yang akan dilaksanakan besok itu adalah pemilu yang sangat berat, ketika ditumpukan antara pemilu presiden, Pileg dalam  satu hari. Kemudian beberapa bulan dilaksanakan Pilkada serentak di 514 kabupaten/kota dan 33 Provinsi kecuali Yogyakarta," kata Doli.

Baca juga: Pengamat Nilai Agak Janggal jika Luhut Bertarung Melawan Airlangga di Pilpres 2024

Politisi Partai Golkar ini pun mengusulkan, bahwa Pemilu 2024 ini perlu diurai.

Doli pun mengusulkan memang harus ada pemisahan antara Pileg dan Pilpres. Sehingga, hasil Pileg di tahun itu, dipergunakan untuk pencalonan presiden. 

Berita Rekomendasi

"Tidak seperti yang sekarang. Yang sekarang ini nanti hasil Pemilu 2019 digunakan untuk pencalonan presiden. Jadi bisa dikatakan sudah expired (kadaluarsa) aspirasi masyarakat untuk dikaitkan dengan pencalonan presiden," ungkap Doli.

Baca juga: Ganjar, Gibran dan Juliyatmono Satu Suara Soal Tragedi Tewasnya Warga Mereka saat Diklat Menwa UNS

Baca juga: Bakal Dibubarkan Kapolda, Iptu Winam Kenang 7 Tahun Jadi Kepala Tim Jaguar, Buru Kejahatan di Depok

Doli pun mengatakan, bahwa memang Pemilu yang paling ideal itu di tahun 2014.

Jadi April 2014, dilaksanakan pemilihan legislatif. Kemudian Juli 2014, pemilihan presiden.

"Nah, itu juga tidak akan mengurangi keefektifan pelaksanan pemerintahan karena jarak terpilihnya presiden yang baru dengan dilantiknya tidak terlalu lama," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas