Pertemuan Jokowi dan Scott Morrison Bahas Rencana Pembukaan Perbatasan Indonesia-Australia
Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison dalam sela-sela rangkaian KTT G20 di Roma, Italia.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison dalam sela-sela rangkaian KTT G20 di Roma, Italia, Sabtu (30/11/2021).
Satu hal yang dibahas dalam pertemuan terkait rencana pembukaan perbatasan kedua negara.
“Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan bilateral dengan Australia adalah rencana pembukaan perbatasan kedua negara, termasuk bagaimana kita membahas kerja sama mengenai Vaccinated Travel Lane dan pengakuan sertifikat vaksin,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers, Minggu (31/10/2021).
Dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi mengungkap kondisi Covid-19 di Indonesia yang sudah sangat membaik.
Positivity rate di Indonesia sudah berada di bawah angka satu persen dan 85 juta lebih vaksin telah disuntikkan.
Penerapan protokol Kesehatan juga masih terus dijalankan.
Baca juga: Jokowi Usulkan Tiga Upaya Percepat Pencapaian Target SDGs
Tren penanganan Covid-19 yang telah membaik tersebut, menurut Presiden membuka ruang bagi kedua negara untuk mulai memikirkan pemulihan ekonomi, termasuk di sektor pariwisata.
Karena itu, Presiden Jokowi mengusulkan pembentukan vaccinated travel lane (VTL) Indonesia dan Australia dan kerja sama saling pengakuan sertifikat vaksin.
Presiden RI berharap VTL dan pengakuan sertifikat vaksin dapat segera diselesaikan untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi, tentu dengan aman.
Selain membahas rencana pembukaan perbatasan, Jokowi dan Morrison juga membahas kerja sama ekonomi hijau sebagai bagian dari aksi bersama mengatasi perubahan iklim.
Baca juga: Jokowi Bahas Rencana Kunjungan Presiden Turki Erdogan ke Indonesia Tahun 2022
Termasuk membahas kolaborasi di sektor ekonomi digital sebagai sektor potensial untuk menghidupkan kembali hub ekonomi RI-Australia pasca pandemi yang sejalan dengan IA-CEPA.
Kedua pemimpin pun menyepakati Joint Statement on Cooperation on Green Economy and Energy Transition.
Dalam kesepakatan mengatasi perubahan iklim dilakukan kerja sama untuk mengembangkan, mendanai, dan berbagi teknologi rendah karbon.
Baca juga: Hadiri KTT G20, Jokowi Tiba di Italia Setelah Menempuh Perjalanan Udara Selama 13 Jam
Termasuk mendukung infrastruktur yang mempercepat transisi energi rendah emisi dan di saat yang sama memperkuat ketahanan energi.
“Intinya adalah keseimbangan antara ekonomi hijau dan kesempatan untuk pembangunan ekonomi,” kata Retno.