Menteri LHK: Presiden Jokowi Tegaskan Kerja Nyata Indonesia untuk Lingkungan Hidup
Presiden Joko Widodo melihat pentingnya sinkronisasi kebijakan antara negara maju dan berkembang mengenai perubahan iklim.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya mengatakan bahwa pesan penting Presiden Joko Widodo (Jokowi) di COP26 Glasgow menegaskan bahwa Indonesia tidak bekerja dengan retorika, tapi kerja nyata.
Menurutnya posisi Indonesia di COP26 ini sangat baik.
Itu terbukti dengan adanya pengakuan dari dunia internasional yang realistis.
Hal ini membuktikan pencapaian Indonesia yang berkomitmen untuk mengatasi perubahan iklim bukan hanya sekedar mengada-ada atau memuji-muji diri sendiri.
“Indonesia berkomitmen dan berjanji atas hal-hal yang secara realistis bisa dilakukan. Kita tidak akan menjanjikan apa yang tidak bisa kita kerjakan,'' kata Menteri LHK saat memberikan keterangan pers terkait kegiatan Presiden di Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11/2021).
Baca juga: Di COP26 Glasgow, Presiden Jokowi Tegaskan Kerja Nyata Indonesia Bidang LHK
Langkah-langkah Indonesia dalam upaya mengatasi dampak perubahan iklim kepada rakyat diantaranya dengan mengurangi laju deforestasi terendah sepanjang sejarah,
Perhutanan Sosial, TORA, Rehabilitasi gambut dan mangrove, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, serta berbagai upaya nyata lainnya.
Siti mengatakan bahwa hal ini juga ditegaskan Presiden Jokowi dalam World Leaders' Summit.
Pada pertemuan dengan CEOs Forum, Presiden Joko Widodo melihat pentingnya sinkronisasi kebijakan antara negara maju dan berkembang mengenai perubahan iklim.
Presiden Jokowi juga mengunjungi Paviliun Indonesia yang menjadi strategi soft diplomacy.
Tujuannya untuk menunjukkan pada dunia, komitmen, implementasi dan capaian Indonesia menuju FoLU Net-Sink 2030.
''Berbagai aksi dan implementasi nyata ini tidak membuat kita berhenti, justru banyak kerja yang harus segera ditindaklanjuti sepulang dari Glasgow, tidak hanya untuk kepentingan rakyat Indonesia tapi juga untuk kepentingan perubahan iklim dunia melalui FoLU Net-Sink 2030,'' tegas Menteri Siti.
Selain FoLU Net-Sink 2030, Indonesia telah mengadopsi strategi jangka panjang rendah karbon dan ketahanan Iklim 2050, serta road map yang detail untuk mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih awal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.