Jubir: Menhan Prabowo Yakin Bisa Bekerja Sama dengan Jenderal Andika Perkasa
Dahnil mengatakan Prabowo juga sudah mengenal Andika sejak lama yakni sejak Andika menjadi salah satu anggota Prabowo di Kopassus.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan pada prinsipnya Prabowo Subianto mendukung siapa pun yang ditunjuk dan dipercaya Presiden sebagai Panglima TNI dan siap bekerjasama untuk memperkuat pertahanan RI.
Dahnil mengatakan Prabowo juga sudah mengenal Andika sejak lama yakni sejak Andika menjadi salah satu anggota Prabowo di Kopassus.
Ia mengatakan chemistry Prabowo dengan Andika sangat baik dan kuat dan Andika adalah sosok yang paripurna sebagai Panglima TNI.
Baca juga: Masa Jabatan Singkat Jadi Tantangan Jenderal Andika Perkasa Jabat Panglima TNI
Selain berpengalaman sebagai Jenderal lapangan dan tempur, kata Dahnil, Andika juga memiliki kapasitas akademik dan intelektual yang baik.
"Jadi Pak Menhan yakin bisa bekerjasama dengan baik dengan beliau sesuai dengan perintah dan petunjuk Presiden Joko Widodo untuk memperkuat dan meninggalkan legacy pertahanan RI yang kuat di masa yang akan datang," kata Dahnil ketika dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (3/11/2021).
Diberitakan sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan nama KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Hal itu disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani saat menerima surat presiden (surpres) calon Panglima TNI yang diserahkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
"Presiden mengusulkan satu nama calon Panglima TNI, untuk dapat persetujuan. Karena itu Pak Setneg, presiden sampaikan surpres mengenai usulan calon Panglima TNI atas nama Jenderal Andika Perkasa," ungkap Puan.
Puan mengatakan, DPR melalui Komisi I akan segera memproses surat tersebut untuk mempersiapkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).
"Komisi I DPR akan menggelar fit and proper test terhadap calon Panglima TNI. Kemudian DPR akan menggelar rapat paripurna untuk mendapatkan persetujuan," ujarnya.