Waspada Microsleep saat Berkendara, Ini Gejala Microsleep, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Berikut ini pengertian Microsleep, gejala microsleep, penyebab, dan cara mencegahnya. Terlihat sepele namun dapat membahayakan ketika berkendara.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Microsleep dapat menyerang siapa saja dalam keadaan apapun, misalnya ketika duduk maupun berkendara.
Microsleep dalam bahasa Indonesia artinya tertidur dengan waktu yang singkat.
Sekilas, microsleep tidak berbahaya, namun mengabaikan kondisi ini pada waktu yang tidak tepat dapat mengancam keselamatan banyak orang.
Seseorang yang mengalami microsleep dapat membahayakan diri sendiri ketika berkendara, terutama ketika lalu lintas di jalan cukup ramai.
Kemungkinan orang yang mengalami microsleep dapat tibat-tiba tertidur pada saat-saat tertentu.
Baca juga: Mengenal Kanker Prostat, Berikut Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya
Lalu, apa itu sebenarnya Microsleep?
Melansir WebMD, Microsleep merupakan durasi tidur yang berlangsung kurang dari 30 detik.
Seseorang yang mengalami microsleep sering tidak sadar telah tertidur selama 30 detik.
Ketika terjadi microsleep, kesadaran dalam otak membalik dengan cepat, antara tertidur dan terjaga.
Setiap periode tidur dalam microsleep hanya berlangsung beberapa detik.
Sedangkan, satu periode tidur perlu berlangsung setidaknya satu menit sebelum otak dapat mencatatnya.
Dikutip dari Sleep Foundation, selama episode microsleep, gelombang otak yang diukur dengan electroencephalogram (EEG) terasa melambat.
Pemindaian otak yang dilakukan menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI).
Microsleep melibatkan aktivitas otak yang berbeda dari tidur biasa.