Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Fahmi Alaydroes, Anggota DPR Fraksi PKS yang Sindir Puan setelah Interupsinya Diabaikan

Profil Fahmi Alaydroes, anggota DPR RI yang menyindir Ketua DPR Puan Maharni setelah interupsinya dalam Rapat Paripurna DPR RI diabaikan

Penulis: Daryono
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Profil Fahmi Alaydroes, Anggota DPR Fraksi PKS yang Sindir Puan setelah Interupsinya Diabaikan
fraksi.pks.id
Fahmi Alaydroes, anggota DPR dari Fraksi PKS yang menyindir Puan Maharani setelah interupsinya diabaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI, Senin (8/11/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Fahmi Alaydroes, anggota DPR RI dari Fraksi PKS yang menyindir Ketua DPR Puan Maharani setelah interupsinya dalam Rapat Paripurna DPR RI diabaikan.

Diberitakan sebelumnya, Puan Maharani mengabaikan interupsi dari seorang anggota DPR saat menutup Rapat Paripurna yang menyetujui Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI, Senin (8/11/2021). 

"Sidang dewan yang kami hormati dengan demikian selesailah acara rapat paripurna dewan hari ini."

"Pimpinan ucapan terima kasih kepada yang terhormat para anggota dewan dan hadirin sekalian atas ketekunan dan kesabarannya dalam mengikuti rapat paripurna dewan hari ini. Dengan ini, perkenankan kami menutup rapat paripurna," kata Puan. 

Baca juga: Momen Puan Lanjut Ketuk Palu Sidang, Abaikan Interupsi Anggotanya di Rapat Pengesahan Panglima TNI

Di tengah menyampaikan kalimat penutup itu, terdengar seorang anggota DPR menyampaikan interupsi.

"Interupsi pimpinan, interupsi. Saya minta waktu pimpinan, interupsi."

"Pimpinan saya minta waktu, pimpinan saya A432," kata salah seorang anggotanya.

Puan Maharani Tak Gubris Interupsi Anggotanya
Puan Maharani Tak Gubris Interupsi Anggotanya (Tangkap Layar Kompas Tv)
Berita Rekomendasi

Namun, interupsi tersebut tak digubris oleh Puan.

Puan tetap melanjutkan kalimat penutupnya hingga kemudian mengetukkan palunya sebanyak tiga kali, tanda mengakhiri rapat.

Di akhir acara, pada waktu rapat bubar, terdengar salah seorang angkat bicara.

"Gimana mau jadi capres, kalau begini?" katanya.

Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto yang mendengar hal itu pun bereaksi.

Utut terlihat menghampiri dan menunjuk Fahmi, tapi tidak terdengar jelas apa yang diucapkan.

Anggota yang meminta interupsi itu ternyata adalah anggota DPR dari Fraksi PKS, Fahmi Alaydroes.

Fahmi mengaku sindiran itu mengalir begitu saja.

"Ya itu mengalir begitu saja," kata Fahmi di di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/11/2021). 

Baca juga: Sindir Puan di Rapat Paripurna Gimana Mau jadi Capres Legislator PKS Fahmi Alaydroes Minta Maaf

Fahmi mengungkapkan dirinya memang telah merencanakan melakukan interupsi di rapat paripurna hari ini. 

Dia mengatakan interupsi yang akan disampaikannya berkaitan dengan ketahanan negara. 

"Rencana yang ingin saya sampaikan sudah saya siapkan dan sengaja di momen Paripurna yang sekarang, karena berkaitan erat dengan pengesahan panglima, seperti yang saya sampaikan, pengesahan panglima itu kan bahagian yang tidak terpisahkan dari ketahanan negara kita," ujarnya.

"Ingin saya sandingkan dengan ketahanan moral bangsa, begitu. Tapi kesempatan itu begitu saja, tidak diizinkan, maka saya sampaikan protes seperti yang teman-teman sampaikan," lanjutnya. 

Lebih lanjut, Fahmi mengaku sudah meminta maaf terkait hal tersebut, termasuk ke Fraksi PDIP. 

"Tapi hal itu sudah selesai tadi, temen-temen PDIP saya juga sudah minta maaf tapi ini jadi pelajaran besar, terutama untuk pimpinan DPR, untuk menghargai dan menjamin konstitusi saya sebagai anggota DPR," tandasnya.

Profil Fahmi Alaydroes

Dikutip dari laman resmi DPR, Fahmi Alaydroes lahir di Jakarta, 26 Januari 1962.

Ia lulus S1 dai Fakultas Psikologi UI tahun 1988.

Setelah itu, ia melanjutdkan S2 di Universitas Padjajaran dan menamatkan S3 Administrasi Pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia.

Fahmi Alaydroes maju sebagai anggota DPR dari Dapil Jawa Barat V dan terpilih pada 2019. 

Di partai, di antaranya ia pernah menjabat sebagai Anggota Majelis Syuro PKS, Ketua Departemen Pendidikan DPP PKS dan Ketua Bidang Kesra DPP PKS.

Berikut detail profilnya dikutip dari laman resmi Fraksi PKS:

Riwayat Pendidikan

- SMA Negeri 4 Jakarta (1978-1981)

- Fakultas Psikologi UI Jakarta/Depok (1981-1988)

- Magister Manajemen Universitas Pajajaran Bandung (1998-2000)

- Master of Education UNSW Sydney (2001-2002)

- Doktoral Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung (2008-2013)

Riwayat Pekerjaan

- PT NF Bina Prestasi

- PT NF Testing Centre

- PT Royal Sakinah Propertindo

- PT NF Bina Usaha Bersama

- PT NF Edukasi Cendekia

- Anggota DPR RI (2019 – sekarang)

Riwayat Organisasi

- Pendiri, Pengurus dan Pembina Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia (2003-sekarang)

- Pendiri Persaudaraan Guru Sejahtera Indonesia

- Pengurus dan Pembina Sekolah Islam Terpadu Nurul Fikri: Depok, Aceh

- Pembina Nurul Fikri Boarding School Anyer (2003 – 2017)

- Pengurus Nurul Fikri Boarding School Bogor (2017 – Sekarang)

- Pembina Nurul Fikri Peduli (2019 – Sekarang)

- Anggota Majelis Syuro PKS

- Ketua Departemen Pendidikan DPP PKS (2005-2010)

- Tim Perumus Platform MPP PKS (2010-2015)

- Ketua Bidang Kesra DPP PKS (2015-2020)

(Tribunnews.com/Daryono/Galuh/Chaerul Umam)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas