Mengenal Hari Raya Galungan, Berikut Pengertian, Makna, Sejarah, serta Rangkaiannya
Hari Raya Galungan, berikut ini merupakan pengertian, makna, sejarah, serta rangkaiannya
Penulis: Faishal Arkan
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Hari Raya Galungan merupakan hari raya besar yang dirayakan oleh umat Hindu.
Umat Hindu merayakan Hari Raya Galungan setiap 210 hari, namun dengan menggunakan perhitungan kalender Bali.
Hari Raya Galungan dirayakan pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon Wuku Dungulan) sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).
Selain itu, Galungan memiliki makna yakni, memberikan pemahaman bahwa usaha dan niat yang baik akan selalu menang apabila dibandingkan dengan usaha dan niat yang buruk.
Dalam Hari Raya Galungan yang dirayakan umat Hindu di Bali, terdapat beberapa sejarah serta rangkaian yang perlu diketahui.
Bagimana sejarah dan apa saja rangkaian pada Hari Raya Galungan?
Baca juga: 3 Tips Liburan di Bali Saat Hari Raya Galungan
Baca juga: 10 Ucapan Selamat Hari Raya Galungan, Bisa Digunakan untuk Update di Medsosmu
Sejarah Hari Raya Galungan
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, adapun sejarah Hari Raya Galungan, yakni:
Hari Raya Galungan memiliki latar belakang, yakni didasari kisah pada abad ke-8 masehi.
Pada saat itu, Bali dipimpin oleh seoranng raja dari Kerajaan Bedahulu, Gianyar, yang sakti dan merupakan keturunan raksasa.
Raja tersebut bernama Raja Mayadenawa.
Mayadenawa memimpin dengan lalim dan kejam.
Raja Mayadenawa menganggap dirinya tidak terkalahkan sehinga rakyat harus menyembahnya layaknya Dewa.
Kesaktian Raja Mayadenawa didapat dari ketekunan imannya untuk memohon pada Dewa Siwa agar diberi kekuatan dapat merubah wujud.