Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Nilai Interupsi dan Respons Politisi PKS terhadap Ketua DPR Kurang Pantas, Kenapa?

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengabaikan interupsi dari seorang anggota dewan dalam Rapat Paripurna DPR RI pada Senin (8/11/2021).  

Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pakar Nilai Interupsi dan Respons Politisi PKS terhadap Ketua DPR Kurang Pantas, Kenapa?
Ist
Emrus Sihombing 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai interupsi politisi PKS Fahmi Alaydroes kepada Ketua DPR Puan Maharani pada akhir rapat paripurna kurang pantas

"Interupsi itu boleh dilakukan kalau kita lihat sebagai demokrasi, tetapi kita harus lihat bagaimana itu disampaikan," kata pakar politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing kepada wartawan, Rabu (10/11/2021)

Emrus yakin pimpinan rapat sudah memberikan kesempatan kepada anggota DPR yang hadir.

"Kalau sudah pidato penutupan, berarti sebelum penutupan sudah diberi kesempatan kepada para pihak. Seharusnya itu oleh teman-teman anggota Dewan dimanfaatkan secara maksimal agar bagaimana menyampaikan pesan itu efektif dan efisien, dengan keterbatasan waktu," ujarnya.

Baca juga: Soal Interupsinya yang Tak Digubris Puan, Fahmi Alaydroes: Saya Ingin Bahas Ketahanan Moral Bangsa

Respons Fahmi saat diabaikan Puan, menurut Emrus, juga dinilai merendahkan.

"Gerutu-gerutu seperti itu tidak pada tempatnya. Itu namanya merendahkan kalau kita bicara konteks komunikasi. Di dalam etika komunikasi, kita harus menghormati pandangan orang lain," tandasnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengabaikan interupsi dari seorang anggota dewan dalam Rapat Paripurna DPR RI pada Senin (8/11/2021).  

Diketahui rapat paripurna tersebut mengagendakan persetujuan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.  

Pantauan Tribunnews di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, interupsi terjadi saat Ketua DPR RI Puan Maharani hendak mengetuk palu sidang persetujuan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.  

"Pimpinan, saya minta waktu pimpinan, interupsi, pimpinan saya A432," ucap anggota dewan tersebut.  

Namun, Puan tidak merespons interupsi legislator fraksi PKS yang diketahui bernama Fahmi Alaydroes itu. 

Baca juga: Dosen Komunikasi Politik UI: Interupsi PKS di Rapat Paripurna Cara Cari Panggung Oposisi yang Lemah

Puan akhirnya berhasil menutup sidang tanpa memberi kesempatan anggota dewan itu berbicara.  

"Gimana mau jadi Capres kalau begitu," ujarnya.

Setelahnya, Fahmi Alaydroes menjelaskan alasan dirinya menyindir Ketua DPR Puan Maharani saat rapat paripurna persetujuan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. 

Fahmi mengaku sindiran itu mengalir begitu saja. 

"Ya itu mengalir begitu saja," kata Fahmi di di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/11/2021). 

Fahmi mengungkapkan dirinya memang telah merencanakan melakukan interupsi di rapat paripurna hari ini. 

Dia mengatakan interupsi yang akan disampaikannya berkaitan dengan ketahanan negara. 

"Rencana yang ingin saya sampaikan sudah saya siapkan dan sengaja di momen Paripurna yang sekarang, karena berkaitan erat dengan pengesahan panglima, seperti yang saya sampaikan, pengesahan panglima itu kan bahagian yang tidak terpisahkan dari ketahanan negara kita," 

"Ingin saya sandingkan dengan ketahanan moral bangsa, begitu. Tapi kesempatan itu begitu saja, tidak diizinkan, maka saya sampaikan protes seperti yang teman-teman sampaikan," lanjutnya. 

Lebih lanjut, Fahmi mengaku sudah meminta maaf terkait hal tersebut, termasuk ke Fraksi PDIP. 

Diketahui, Fahmi sempat dihampiri oleh Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto usai menyindir Puan. 

"Tapi hal itu sudah selesai tadi, temen-temen PDIP saya juga sudah minta maaf tapi ini jadi pelajaran besar, terutama untuk pimpinan DPR, untuk menghargai dan menjamin konstitusi saya sebagai anggota DPR," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas