Hoaks Jadi Halangan Agenda Vaksinasi, Terbanyak ada di Facebook, Jumlahnya 4.402 Sebaran
Pemerintah terus berupaya dalam penanganan pandemi Covid-19, tapi kerap terganggu dengan isu hoaks atau kabar bohong terkait pandemi.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi memastikan pemerintah terus berupaya dalam penanganan pandemi Covid-19.
Namun, Dedy menyebut bahwa penanganan tersebut kerap terganggu dengan isu hoaks atau kabar bohong terkait pandemi.
Dedy mengatakan, sejak Januari 2020 hingga hingga 10 November 2021 atau di pekan kedua bulan November 2021 sebaran hoaks seputar Covid-19 mengalami kenaikan.
"Berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika hingga tanggal 11 November 2021 total identifikasi isu hoaks Covid-19 sebanyak 1.983 isu pada 5.099 unggahan media sosial," kata Dedy, Kamis(11/11).
Baca juga: 12 Siswa dari Lima SD di Kulon Progo Positif Covid-19 Hasil Test PCR Secara Random
Baca juga: Modus Tanya Alamat, Polisi Tangkap Jambret Perempuan yang Incar Anak-anak di Bantul
Dedy pun menjelaskan, jika unggahan itu paling banyak ditemukan pada media sosial Facebook dibandingkan media sosial lainnya seperti Instagram, YouTube, Twitter dan Tik Tok.
"Dengan persebaran terbanyak pada Facebook sejumlah 4.402 sebaran," tambah Dedy.
Ia pun menegaskan, bahwa Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses hingga tindakan terkait sebaran hoaks tersebut.
"Pemutusan akses telah dilakukan terhadap 4.977 unggahan dan 122 unggahan lainnya sedang ditindaklanjuti," jelasnya.
Baca juga: Jubir Kominfo: Sebaran Hoaks Covid-19 Mengalami Kenaikan Per 11 November, Terbanyak di Facebook
Baca juga: Bikin Gempar Depok, Terdakwa Hoaks Babi Ngepet Dituntut 3 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Keberatan
Ketua Tanggap Darurat Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) Annas Radin Syarif mengatakan informasi tidak benar alias hoaks soal covid-19 saat ini merupakan tantangan untuk mendorong program vaksinasi terutama khusus masyarakat adat.
"Berita-berita yang masih berseliweran di kalangan mereka yang tidak benar terkait covid-19 sehingga mereka banyak yang agak takut. Ini yang jadi tantangan AMAN untuk melakukan sosialisasi," ujarnya.
Karena itu, sosialisasi yang baik dan benar harus ada guna memastikan masyarakat memahami vaksinasi dan antusias.
"Sosialisasi harus ada untuk memastikan masyarakat memahami vaksinasi sehingga mereka antusias vaksinasi," ujarnya.(Tribun Network/rin/yud/wly)