Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Letjen Dudung Abdurachman, Pangkostrad yang Disebut Bakal Jadi KSAD

Peluang Dudung untuk menjabat KSAD juga diungkap oleh pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi.

Penulis: Daryono
Editor: Nuryanti
zoom-in Profil Letjen Dudung Abdurachman, Pangkostrad yang Disebut Bakal Jadi KSAD
HO/Humas Kostrad
Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurrahman. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Letnan Jenderal Dudung Abdurachman, Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) yang disebut-sebut berpeluang menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Posisi KSAD bakal segera ditinggalkan Jenderal Andika Perkasa setelah nantinya resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Pada Senin (8/11/2021), Andika telah disetujui DPR untuk menjadi Panglima TNI.

Setidaknya ada dua nama yang disebut berpeluang kuat untuk menjabat KSAD.

Dua nama itu yakni Wakil KSAD Letjen TNI Bhakti Agus dan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman.

"Biasanya ya KSAD itu adalah mereka yang bintang 3 diangkat dari Wakasad atau Pangkostrad. Itu yang sudah-sudah seperti itu," kata Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin, Kamis (4/11/2021).

Peluang Dudung untuk menjabat KSAD juga diungkap oleh pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi.

Berita Rekomendasi

"Soal siapa pengganti KSAD ya, saya kira Pak Dudung saat ini bisa dibilang sangat berpeluang," kata Khairul Fahmi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (3/11/2021).

Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurrahman.
Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurrahman. (HO/Humas Kostrad)

Baca juga: Perbandingan Harta Kekayaan Letjen Dudung Abdurachman dan Bakti Agus, 2 Calon Kuat Jadi KSAD

Profil Letjen Dudung Abdurachman

Dudung Abdurachman lahir di Bandung, Jawa Barat, 16 November 1965.

Ia lulus dari Akademi Militer pada tahun 1988.

Sebelum menjabat sebagai Pangkostrad pada 8 Juni 2021 lalu, ia menjabat sebagai Pangdam Jaya.

Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman. (Tangkap layar YouTube Kompas TV)

Jabatan ini yang membuat dirinya populer dan menjadi sorotan media.

Hal itu terjadi saat ia secara terbuka memerintahkan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab pada September tahun lalu.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020), dikutip dari Kompas.com

Sebelum menjabat sebagai Pangdam Jaya, Dudung menempati posisi Gubernur Akademi Militer (Akmil). 

Posisi ini ia jabat selama dua tahun yakni pada 2018-2020.

Sebelumnya, Dudung mengawali kariernya dari bawah.

Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurrahman.
Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurrahman. (HO/Humas Kostrad)

Baca juga: 2 Sosok Diprediksi Gantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai KSAD, antara Wakasad atau Pangkostrad

Berikut riwayat jabatan Letjen Dudung Abdurachman

- Dandim 0406/Musi Rawas

- Dandim 0418/Palembang

- Aspers Kasdam VII/Wirabuana, dari tahun 2010 hingga 2011

- Danrindam II/Sriwijaya pada tahun 2011

- Dandenma Mabes TNI

- Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga tahun 2016

- Staf Khusus Kasad pada tahun 2016 hingga tahun 2017

- Waaster Kasad pada tahun 2017 hingga 2018

- Gubernur Akmil pada tahun 2018 hingga 2020

- Pangdam Jaya, dilantik pada tahun 2020

- Pangkostrad TNI AD

Ayah Meninggal saat Dudung di Bangku SMP

Tak semulus yang orang bayangkan, perjalanan Dudung hingga akhirnya menjadi seorang perwira dimulai dari nol.

Dikutip dari YouTube KompasTV yang tayang 27 Juni 2020, dirinya mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.

Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun meninggal dunia saat Dudung menginjak SMP.

"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.

Dirinya pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.

"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah, dan keliling di asrama jualan," tuturnya.

Tanpa rasa malu pihaknya juga menceritakan pernah menjadi loper koran saat dirinya duduk di bangku SMA.

"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.

Baca juga: KSAD Perintahkan Jajarannya Serius Tangani Penyalahgunaan Dana di Induk Koperasi AD

Dudung bercerita sehabis rutinitasnya mengantar koran selesai, ia kemudian mengedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.

Lantas kejadian unik pun terjadi di mana dagangan ibunya yang Ia jajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI.

Hingga akhirnya oknum tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya.

Namun kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi dirinya, hingga dirinya mengaku mulai bangkit dan semangat.

"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya."

Rupanya motivasi tersebut terealisasi bahkan hingga saat ini dirinya suskes menjadi seorang Perwira TNI AD.

(Tribunnews.com/Daryono/Garudea/Fransiskus Ahiyuda Prasetia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas