Hari Kesehatan Nasional, Dokter Reisa : Momentum Indonesia Bangkit
Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 pada 12 November 2021 jadi momentum evaluasi dan refleksi perjalanan Indonesia dalam menangani pandemi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 pada 12 November 2021, menjadi momentum untuk evaluasi dan refleksi perjalanan Indonesia dalam menangani pandemi.
“Hari ini kita jadikan momentum penyemangat khususnya pegiat sektor kesehatan untuk terus mengabdi dan berkarya bagi Indonesia, agar kita terus bangkit dari keterpurukan masa gawat darurat yang lalu,” tutur Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Reisa Broto Asmoro dalam Keterangan Pers yang ditayangkan oleh Media Center Forum
Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN, Jumat (12/11/2021).
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru ini juga mengajak masyarakat kembali mengingat, melakukan refleksi, mengevaluasi apa yang terjadi dan apa yang dicapai terkait penanganan pandemi.
Baca juga: Hari Kesehatan Nasional, Menkominfo Ajak Masyarakat Berperan Aktif dalam Perangi Pandemi
Ia menekankan, pandemi memberikan hikmah agar manusia dapat membangun resiliensi atau ketahanan kesehatan lebih tangguh dari sebelumnya.
Reisa menyebutkan salah satunya kisah inspiratif dari Kota Blitar, kota pertama yang meraih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 dan mengujicobakan adaptasi kebiasaan baru dengan pembukaan bertahap kegiatan masyarakat sejak Oktober kemarin.
“Selain solidaritas masyarakat yang diperlihatkan dengan saling membantu dan menaati prokes serta peraturan PPKM Darurat, seperti menurunkan mobilitas sampai dengan 30 persen, Blitar kini menggencarkan vaksinasi door to door, menjemput bola bagi masyarakat yang masih belum mendapatkan akses vaksin Covid-19,” bebernya.
Baca juga: Ancaman Covid-19 Belum Usai, Epidemiolog: Pola Kerja di Indonesia Perlu Dievaluasi Menjadi Fleksibel
Pemerintah saat ini menumbuhkan kesadaran untuk menangani wabah Covid-19 dari titik sekecil apapun, sebelum menjadi besar.
Dalam upaya menekan potensi munculnya gelombang ketiga, Reisa juga meminta masyarakat segera vaksin lengkap serta tetap disiplin protokol kesehatan, seperti pakai masker, rajin cuci tangan, jaga jarak dan jauhi kerumunan, selektif dalam bermobilitas.
Percepatan proses vaksinasi terutama bagi lansia, terus dilakukan pemerintah seperti
perluasan sentra vaksinasi, pemanfaatan vaksin keliling, vaksinasi door to door (rumah ke rumah), dan kampanye melalui media.
Baca juga: Karena WFH, Jakarta Tak Lagi Jadi Pilihan Utama Pencari Hunian
Sudah lebih dari 215 juta dosis disuntikan ke lengan orang Indonesia, ujar Reisa, tidak perlu lagi ada keraguan terhadap vaksin yang ada dan tidak perlu memilih-milih merk vaksin.
“Gunakan vaksin yang tersedia terlebih dulu saat ini. Pemerintah menjamin semua vaksin yang diberikan kepada masyarakat adalah vaksin yang aman, bermutu, dan berkhasiat,” tegasnya.
Selama prokes masih diterapkan secara disiplin dan cakupan vaksinasi tinggi, Dokter Reisa meyakini bisa bersama mendukung Kementerian Kesehatan yang saat ini tengah bersiap melakukan transformasi sistem kesehatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.