Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ali Mochtar Ngabalin Tanggapi Sindiran Fadli Zon ke Jokowi: Jangan Banyak Ngoceh, Belajar Lagi!

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin minta Fadli Zon Jangan banyak ngoceh, minta Fadli belajar lagi

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Ali Mochtar Ngabalin Tanggapi Sindiran Fadli Zon ke Jokowi: Jangan Banyak Ngoceh, Belajar Lagi!
Tangkap layar channel YouTube Indonesia Lawyers Club
Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin 

TRIBUNNEWS.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin turut menanggapi soal sindiran politikus Gerindra Fadli Zon ke Jokowi.

Diketahui sebelumnya, Fadli Zon diduga telah menyindir Jokowi yang memilih datang ke Mandalika Nusa Tenggara Barat meresmikan Sirkuit Mandalika daripada menyambangi warga di Sintang, Kalimantan Barat, yang sudah terkena banjir lebih dari tiga pekan.

Menurut Ngabalin, Fadli harus lebih sering membaca aturan sebelum melontarkan kritik.

"Jangan banyak ngoceh. Kalau dia berteriak-teriak nanti malu, masa DPR tidak mengerti. Suruh baca, belajar lagi," kata Ngabalin kepada Tribunnews.com, Minggu (14/11/2021).

Menurut Ngabali, soal pembagian tugas dalam penanganan bencana di suatu wilayah itu tidak semua harus ditangani oleh presiden.

"Suruh dia baca undang-undang regulasi. Kalau dia DPR, dia harus tahu aturannya, harus mengerti pada tingkat mana skala nasional ditangani."

Baca juga: Gerindra Sebut Prabowo Tak Marahi Fadli Zon Usai Sindir Presiden Jokowi: Hanya Teguran Lisan

"Pada tingkat mana provinsi bencana daerah ditangani, dan pada tingkat mana bupati, wali kota penanganannya," ujar Ngabalin.

Berita Rekomendasi

Ngabalin menilai, Fadli sebagai anggota dewan tidak seharusnya hanya bisa mengkritik.

Sekjen PDIP Tunjukkan Bukti

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia (PDI-Perjuangan) Hasto Kristiyanto turut menanggapi dugaan sindiran Fadli Zon kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kedatangannya ke Sirkuit Mandalika.

Hasto menjelaskan bahwa pemerintah melalui Menteri Sosial Tri Rismaharini telah bergerak dan turun tangan untuk membantu rakyat di Kalbar.

Kedatangan Risma ke Kalbar tersebut yakni atas arahan langsung dari Jokowi.

Usai menepis tuduhan Fadli Zon tersebut, Hasto malah mempertanyakan tindakan apa yang sudah dilakukan Fadli Zon.

Menurut Hasto, mantan Wakil Ketua DPR itu hanya mampu memberikan kritik tanpa aksi.

Baca juga: Greenpeace dan Fadli Zon Kena Imbas setelah Kritik Jokowi

"Bu Risma dan Lazarus, Ketua DPD PDIP, langsung turun saat bencana. Fadli Zon ke mana?" ujar Hasto mengutip Tribunnews.com,Senin (15/11/2021).

"Itu bukti-bukti PDIP turun ke Sintang," kata Hasto sembari memamerkan foto dan video aktivitas sejumlah kader PDIP membagikan paket bantuan kepada warga Sintang.

Dari video yang diperlihatkan Hasto, tampak Risma bersama warga turun langsung di tengah banjir.

"PDI Perjuangan sangat memahami kondisi banjir di Kalbar. Bahkan partai melalui Baguna partai sudah bergerak cepat."

"Bu Risma sebagai Menteri Sosial juga sudah menerima arahan langsung dari Presiden Jokowi dan langsung bergerak, turun membantu rakyat di Kalbar."

"Berhari-hari di Kalbar, demikian pula Lazarus, Ketua DPD PDI Perjuangan dan sekaligus Ketua Komisi V DPR RI, sudah terjun langsung membantu rakyat."

"Sementara itu, Pak Fadli Zon hanya memberikan kritik tanpa perbuatan nyata," kata Hasto.

Baca juga: Pengamat: Teguran kepada Fadli Zon Bentuk Intervensi Partai Gerindra yang Berlebihan

Terkesan Sensasional

Mengutip Tribunnews.com, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid juga ikut mempertanyakan sindiran Fadli Zon.

"Pak Jokowi apa perlu menugaskan Menhan Pak Prabowo melakukan tinjauan ke Sintang? Entar ada yang bilang salah tupoksi, entar nyinyir lagi," kata Jazilul dikutip dari Tribunnews.com, Senin (15/11/2021).

Menurut Jazilul, sindiran Fadli Zon itu hanya sensasional saja.

"Itu sindiran sensasional, Fadli menepuk air didulang terpercik muka sendiri," tambah Jazilul.

Untuk meluruskan anggapan Fadli Zon, Jazilul menjelaskan bahwa kedatangan Jokowi ke Sirkuit Mandalika juga bagian dari kerja.

Dan memang perlu adanya pembagian tugas.

"Sirkuit Mandalika bagian dari prestasi kerja. Jangan anggap Pak Jokowi motoran itu leha-leha, tidak urusi masalah di Sintang. Semuanya pasti diurus dalam level dan bidang tugas pemerintahan."

"Presiden pasti paham, sering kali berikan arahan kepada para menterinya agar selalu sigap dan kerja cepat," jelas Jazilul.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Vincentius Jyestha Candraditya/Wahyu Aji/Reza Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas