16 Ciri-ciri Hamil yang Umum Dirasakan: Morning Sickness, Jerawat hingga Insomnia
Berikut adalah 16 ciri-ciri hamil yang umum dirasakan. Mulai dari morning sickness hingga insomnia.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Bagi pengantin baru, kehamilan merupakan hal yang ditunggu-tunggu.
Mengutip healthline.com, rata-rata kehamilan berlangsung selama 40 minggu.
Ada beberapa gejala yang dapat menandakan kehamilan.
Tentunya, gejala yang timbul tidak selalu sama di setiap perempuan.
Baca juga: Pamer Test Pack, Jessica Iskandar Umumkan Kehamilan, Luapkan Kegembiraan di Medsos
Berikut Ciri-ciri hamil yang mumnya dirasakan, dilansir Healthline.com.
1. Menstruasi yang Terlewat
Menstruasi yang terlewat adalah salah satu gejala awal kehamilan.
Namun, telat haid tidak selalu berarti hamil, terutama jika siklus menstruasi cenderung tidak teratur .
Ada banyak kondisi kesehatan selain kehamilan yang dapat menyebabkan terlambat atau terlewatnya menstruasi.
2. Sakit kepala
Sakit kepala sering terjadi pada awal kehamilan.
Hal tersebut biasanya disebabkan oleh perubahan kadar hormon dan peningkatan volume darah.
3. Bercak
Beberapa wanita mungkin mengalami pendarahan ringan dan bercak pada awal kehamilan.
Pendarahan ini paling sering merupakan hasil dari implantasi.
Implantasi biasanya terjadi satu sampai dua minggu setelah pembuahan.
Pendarahan awal kehamilan juga dapat disebabkan oleh kondisi yang relatif kecil seperti infeksi atau iritasi.
Pendarahan juga terkadang menandakan komplikasi kehamilan yang serius, seperti keguguran, kehamilan ektopik, atau plasenta previa.
4. Penambahan berat badan
Kenaikan berat badan menjadi lebih terlihat menjelang awal trimester kedua.
5. Hipertensi akibat kehamilan
Tekanan darah tinggi atau hipertensi, terkadang juga meningkat selama kehamilan.
6. Maag
Hormon yang dilepaskan selama kehamilan terkadang dapat mengendurkan katup antara perut dan kerongkongan.
Ketika asam lambung keluar, ini bisa menyebabkan mulas .
7. Sembelit
Perubahan hormon selama awal kehamilan dapat memperlambat sistem pencernaan Anda.
Akibatnya, Anda bisa mengalami sembelit .
8. Kram
Saat otot-otot di rahim Anda mulai meregang dan mengembang, Anda mungkin merasakan sensasi menarik yang menyerupai kram menstruasi.
Jika bercak atau pendarahan terjadi bersamaan dengan kram Anda, itu bisa menandakan keguguran atau kehamilan ektopik.
9. Sakit punggung
Hormon dan stres pada otot adalah penyebab terbesar nyeri punggung di awal kehamilan.
Kemudian, peningkatan berat badan Anda dan pergeseran pusat gravitasi dapat menambah sakit punggung Anda.
Sekitar setengah dari semua wanita hamil melaporkan sakit punggung selama kehamilan mereka.
10. Anemia
Wanita hamil memiliki peningkatan risiko anemia, yang menyebabkan gejala seperti sakit kepala ringan dan pusing.
11. Insomnia
Insomnia adalah gejala umum lain dari awal kehamilan.
Stres, ketidaknyamanan fisik, dan perubahan hormonal dapat menjadi penyebabnya.
Diet seimbang, kebiasaan tidur yang baik dan yoga dapat membuat tidur malam yang baik.
12. Perubahan payudara
Perubahan payudara adalah salah satu tanda kehamilan pertama yang terlihat.
Bahkan sebelum Anda cukup jauh untuk menjalani tes positif, payudara Anda mungkin mulai terasa lunak, bengkak dan umumnya berat atau penuh.
Puting Anda juga bisa menjadi lebih besar dan lebih sensitif, dan areola bisa menjadi gelap.
13. Jerawat
Karena peningkatan hormon androgen, banyak wanita mengalami jerawat di awal kehamilan.
Hormon-hormon ini dapat membuat kulit Anda lebih berminyak, yang dapat menyumbat pori-pori.
Jerawat kehamilan biasanya bersifat sementara dan hilang setelah bayi lahir.
14. Muntah
Muntah adalah komponen dari "morning sickness", gejala umum yang biasanya muncul dalam empat bulan pertama.
Morning sickness seringkali merupakan tanda pertama bahwa Anda sedang hamil.
Peningkatan hormon saat awal kehamilan menjadi penyebab utamanya.
15. Sakit pinggul
Nyeri pinggul sering terjadi selama kehamilan dan cenderung meningkat pada akhir kehamilan.
16. Diare
Diare dan kesulitan pencernaan lainnya sering terjadi selama kehamilan.
Perubahan hormon, diet yang berbeda, dan stres tambahan adalah penjelasan yang mungkin.
(Tribunnews.com/Widya)