Cerita PSK dapat Pelanggan Tetangga dan Teman Karibnya
Dua Pekerja Seks Komersial (PSK) menceritakan kisah hidupnya terjun ke dunia malam demi membiayai kehidupannya sehari-sehari.
Editor: Hasanudin Aco
Seolah tanpa beban Vlangsung, menawarkan diri.
"Mas nginep dimana? Kalau mau aku masih open," imbuhnya.
Saat itu harga yang ditawarkan Vera terbilang cukup mahal.
"Long time mas cukup Rp 1,2 juta. Kalau mau sekali main Rp 400 ribu juga gapapa," kata dia.
Dijelaskannya Long time adalah istilah disewa dengan waktu cukup panjang, dari malam hingga pagi.
"Kalau long time yah sampe chek out tapi nanti pagi aku minta dianterin pulang," ujarnya.
Namun, meski menerima panggilan long time V tetap membatasi tiga kali main hingga pagi.
Wanita satu ini terbilang cukup piawai, hari kemarin saja dari sore hingga dini hari dia sudah menerima dua panggilan pria hidung belang.
"Baru dapet satu juta, pada pelit gak mau kasih uang tips padahal aku juga butuh ongkos grab," kata dia.
Dia menjalani profesi tersebut sudah sekitar 4 tahun, semenjak ia merantau di wilayah Jalancagak Subang.
"Kalau saya sengaja di luar daerah biar gak banyak orang yang dikenal tau," ujarnya.
Kendati demikian, ia seringkali mendapat pelanggan seorang pria hidung belang yang ia kenal seperti tetangga.
"Aku pernah sama tetangga aku dari Kiaracondong, namanya pake MiChat foto yang ada di profil bukan foto asli. Begitupun pelanggan yang pesen, mau tua mau muda, mau kenal atau enggak dia pesen ya disamperin," katanya.
Selain pernah menerima pelanggan yang seorang tetangganya, V juga pernah mendapat pelanggan seorang teman karibnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.