Wakil Ketua Perpadi Pastikan Stok Beras Cukup Sampai Akhir Tahun
Wakil Ketua Perpadi Billy Haryanto mengatakan stok beras tahun ini cukup hingga akhir tahun bahkan hingga menjelang panen.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Billy Haryanto mengatakan stok beras tahun ini cukup hingga akhir tahun bahkan hingga menjelang panen.
Hal tersebut disampaikan dalam keterangannya seusai diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Kamis (18/11/2021).
“Ya kita ngomong real yang di lapangan dan masalah harga biasanya bulan 11, 12, satu ini biasanya harga (tidak) terkendali dan pasti naik, tapi ini Alhamdulillah stabil,” kata Billy.
Billy mengatakan hal tersebut sesuai dengan fakta di lapangan.
Ia mencontoh di Sragen yang saat ini sedang panen raya dengan hasil yang bagus.
“Bagus sekali, dan untuk natal dan tahun baru, ini sangat aman," katanya.
Baca juga: Kementan Genjot Produksi Beras di Papua Lewat Kemandirian Benih
Wakil Ketua Perpadi juga menyampaikan, satu alasan Presiden bertemu dengannya adalah karena Presiden ingin mengetahui langsung dari pelaku pedagang beras.
Presiden Jokowi akan meminta Menteri Perdagangan untuk melakukan pengecekan pasar dan juga kebenaran harga beras di lapangan.
“Dia dengar langsung dari pelaku udah sangat-sangat senang sekali, dia akan menyuruh pak Mendag untuk cek pasar dan harga bener enggak” ucap Billy.
Baca juga: Pengusaha Beras Siapkan Bonus Rp 500 Juta untuk Pemain Timnas Badminton yang Boyong Piala Thomas
Selain itu, Billy juga mengajak kepada masyarakat agar tidak panik dikarenakan kebutuhan pangan, khususnya beras sangatlah cukup.
Billy pun menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok yang sangat peduli dengan pangan dan tidak akan tergesa-gesa untuk mengambil keputusan impor.
“Dia akan membaca harga pangan dunia kan naik tinggi, dia kan enggak buru-buru impor, enggak, kalau cukup ngapain impor,” katanya.