Angka Prevalensi Stunting di Sulawesi Barat di Atas 40 Persen, Tertinggi di Indonesia
Meski angka prevalensi stunting di Sulawesi Barat masih di atas 40 persen, Hasto optimistis angka stunting di Sulawesi Barat dapat ditekan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dokter Hasto Wardoyo mengungkapkan angka prevalensi stunting di Sulawesi Barat masih di atas 40 persen.
"Kalau dari data Survei Status Gizi Indonesia tahun 2019 Provinsi NTT dan Sulbar prevalensi stuntingnya masih di atas 40 persen, tertinggi di Indonesia," ujar Hasto di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (19/11/2021).
"Tapi kalau dari laporan yang disampaikan dari tiap Kabupaten di Sulbar tadi, di akhir tahun 2021 sudah tidak ada lagi yang angka prevalensi stuntingnya di atas 30 persen," tambah Hasto.
Meski begitu, Hasto optimistis angka stunting di Sulawesi Barat dapat ditekan.
Baca juga: Cegah Stunting, BKKBN Bakal Gandeng Kemenag untuk Periksa Kondisi Calon Pengantin
Menurut Hasto, angka prevalensi stunting dapat diwujudkan dengan kerja sama lintas sektor.
"Melalui tim pendamping keluarga risiko tinggi stunting, yang di dalamnya ada bidan, kader PKK dan kader KB. Didukung juga melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting Insyallah bisa turun sesuai target 14 persen di tahun 2024," tutur Hasto.
Seperti diketahui, Presiden telah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai pelaksana dan penanggungjawab percepatan penurunan stunting.
Presiden Jokowi menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.
Indonesia memiliki target untuk mencapai generasi emas pada tahun 2045.