Kalau Terjadi Klaster di Sekolah, Sekolahnya yang Ditutup Bukan PTM-nya Dihentikan
Masdalina Pane mengatakan aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilakukan selama tingkat penularan tidak tinggi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengatakan sepekan terakhir terjadi kenaikan kasus Covid-19 di beberapa wilayah.
Secara nasional tidak terlalu mengkhawatirkan dan masih under control.
"Kasus baru naik 3 hari terakhir. Peningkatan kasus di sekolah misalnya akibat active case finding tidak membuktikan bahwa sekolah menjadi sumber penularan," kata Masdalina, Jumat (19/11/2021).
Ia menilai perlu penyelidikan epidemiologi mendalam untuk mengambil kesimpulan.
Menurutnya, aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilakukan selama tingkat penularan tidak tinggi.
"Kalau terjadi klaster di sekolah, sekolahnya yang ditutup, bukan PTM-nya dihentikan," tuturnya.
Masdalina menyampaikan di banyak kasus penolakan terhadap PTM justru dilakukan oleh tenaga pendidik, bukan ahli Epidemiologi atau ahli kesehatan lainnya.
Di tingkat global, kasus baru Covid-19 bertambah signifikan seperti di Eropa, Amerika dan Rusia.
Sebagian besar kenaikan akibat serangan varian AY.4.2.
"Dimulai di Inggris dan menyebar ke seluruh Eropa. Tapi biasanya 8-14 minggu akan turun dengan sendirinya," ucap Masdalina lagi.
Dia berharap pemerintah bisa mencapai target vaksin yang ditetapkan WHO sebanyak 40 persen.
Menurutnya, Indonesia baru memvaksin 31 persen dari jumlah penduduk.
"Pemerintah jangan sampai salah baca data. Karena narasinya beberapa hari terakhir vaksinasi RI sudah mencapai target vaksin 40 persen melebihi target WHO," ujar dia.
Presiden Kirim Tim ke Daerah