Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Minta Kementerian dan Lembaga Pemerintahan Miliki Frekuensi yang Sama Saat Hadapi Nataru

Jokowi meminta seluruh kementerian dan lembaga pemerintahan memiliki frekuensi yang sama dalam menghadapi bulan Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Jokowi Minta Kementerian dan Lembaga Pemerintahan Miliki Frekuensi yang Sama Saat Hadapi Nataru
Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden
Jokowi Berikan Pengantar Evaluasi PPKM 22 November 2021 (Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengantar pada rapat terbatas (ratas) mengenai evaluasi mingguan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (22/11/2021).

Pada ratas ini, Jokowi meminta seluruh kementerian dan lembaga pemerintahan memiliki frekuensi yang sama dalam menghadapi bulan Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, mendatang.

Untuk itu, kerjasama dan koordinasi seluruh kementerian dan lembaga pemerintahan sangat dibutuhkan.

"Saya minta seluruh kementerian dan lembaga frekuensinya sama dalam menghadapi bulan Desember 2021 ini. Sekali lagi (saya minta) memiliki frekuensi yang sama."

"Jangan terjebak pada ego sektoral, utamakan kerjasama, utamakan koordinasi. Sehingga kelihatan bahwa kita memiliki frekuensi yang sama," kata Jokowi dalam pengantar Ratas yang disiarkan melalui YouTube Sekretaraiat Presiden, Senin (22/11/2021).

Baca juga: Belum Ada Pos Penyekatan PPKM Level 3 di Perbatasan Wilayah DIY

Baca juga: Sandiaga Uno Akan Tegas Terapkan PPKM Level 3 di Tempat Pariwisata

Ini dilakukan sebagai antisipasi demi terhindar dari terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

Mengingat, saat ini kasus Covid-19 di Eropa tercatat semuanya naik. Terlebih, sebentar lagi akan ada libur Nataru.

Berita Rekomendasi

Sehingga sangat perlu adanya dukungan dan kerjasama dari semua pihak untuk dapat menjaga kestabilan kasus Covid-19 di Indonesia.

Untuk diketahui, data per 21 November 2021 kemarin, kasus aktif Covid-19 di Indonesia menurun 892 kasus bila dibandingkan dengan kasus aktif Covid-19 di tanggal 14 November 2021.

Yakni dari 9.018 kasus menjadi 8.126 kasus, sedangkan untuk penambahan kasus baru rata-rata stabil diangka 362 kasus setiap harinya.

Belum lagi, kata Jokowi, Indonesia akan melaksanakan kegiatan Kick Off untuk Sherpa Meeting di KTT G20 nanti akan dilakukan di Jakarta dan Kick Off untuk Finance track di Bali di awal Desember 2021.

Oleh sebab itu, dunia akan melihat bagaimana kemampuan Indonesia dalam mengendalikan pandemi Covid-19.

Baca juga: PPKM Luar Jawa-Bali Kembali Diperpanjang Mulai 23 November - 6 Desember 2021

"Untuk itu, saya minta secara detil nanti didampingi dari Satgas kedatangan delegasi di bandara di hotel dan di lingkungan bandara, hotel, resort dan sampai ke venue-venue, ini penting sekali," jelas Jokowi.

Mengenai rencana penerapan PPKM level 3 di seluruh Indonesia pada saat Nataru, Jokowi meminta agar di komunikasikan dengan baik kepada masyarakat.

"Sampaikan mengenai perkembangan kasus-kasus kenaikan kasus yang terjadi di Eropa."

"Ini penting sekali bagi sebuah background dari keputusan yang akan kita ambil, karena memang ada beberapa yang menolak pemberlakuan PPKM level 3," kata Jokowi.

Jokowi mengerti, tempat wisata yang ada di Bali terdampak paling dalam akibat diberlakukannya PPKM level 3 ini.

Kendati demikian, ini dilakukan demi situasi menjadi normal kembali.

"Tetapi juga perlu dijelaskan bahwa apabila situasi tidak terkendali, justru akan memukul balik ekonomi dan pariwisata kita. Apalagi lagi kita akan jadi tuan rumah 150 meeting yang ada di G20."

"(Sehingga) saya minta intervensi di lapangan ini bener-bener terus siapkan oleh Satgas," tambah Jokowi.

Baca juga: CARA Mudah Perbarui Data Sertifikat Vaksinasi COVID-19 Melalui WhatsApp, Chat ke 081110500567

Baca juga: Kematian Pertama Akibat Covid-19, Warga Greenland yang Belum Divaksinasi Dilarang ke Tempat Umum

Sementara itu, kepada Gubernur, Bupati dan Walikota, Jokowi meminta untuk menyeimbangkan betul-betul gas dan remnya.

"Kita bisa mempertahankan momentum untuk tumbuh positif."

"Kita tahu di Kuartal kedua tumbuh 7,07% dan di Kuartal ketiga tumbuh 3,51% dan Kita harapan di Kuartal keempat ini lebih baik dari Kuartal yang ketiga," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga minta Menteri Kesehatan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan kesiapan rumah sakit apabila terjadi lonjakan pasien sakit selama akhir Desember hingga awal Januari 2022.

Dan yang utama, pemetaan situasi, terutama di daerah yang berpotensi kasusnya meningkat.

Sedangkan, mengenai vaksinasi, Jokowi meminta agar target yang telah di berikan yakni sebanyak 70% vaksinasi, dapat tercapai di akhir tahun.

Sehingga, perlu adanya langkah proaktif dan jemput bola dengan mendatangi masyarakat.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas