Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Apa Itu Siklon Tropis: Syarat Terbentuk hingga Musim Siklon di Sekitar Indonesia

Siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar dan mempunyai radius yang cukup luas, yakni mencapai 150 hingga 200 km. Ini penjelasannya.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Nuryanti
zoom-in Mengenal Apa Itu Siklon Tropis: Syarat Terbentuk hingga Musim Siklon di Sekitar Indonesia
https://www.windy.com/
Pantauan Bibit Siklon 90S sebelum menjadi Siklon Tropis Paddy via windy.com, Senin (22/11/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - BMKG memperingatkan akan adanya Siklon Tropis Paddy di Selatan Jawa pada Senin (22/11/2021).

Siklon Tropis Paddy terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, bertekanan 995 hPa dengan kekuatan 40 knot (75 km/jam).

Siklon Tropis yang sebelumnya adalah Bibit Siklon 90S ini bergerak ke arah selatan dengan kecepatan 6 km/jam menjauhi wilayah Indonesia.

Munculnya siklon ini berdampak tidak langsung bagi cuaca di Indonesia, yakni hujan sedang hingga lebat di sejumlah wilayah di Jawa.

Baca juga: Siklon Tropis Paddy Terbentuk di Selatan Jawa, Potensi Hujan Sedang hingga Lebat di 9 Wilayah Ini

Siklon Tropis

Siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar dan mempunyai radius yang cukup luas, yakni mencapai 150 hingga 200 km.

Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi, yaitu "badai tropis" atau "typhoon" atau "topan" jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, "siklon" atau "cyclone" jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan "hurricane" jika terbentuk di Samudra Atlantik.

Berita Rekomendasi

BMKG mempunyai peran besar dalam memberikan peringatan dini terkait adanya siklon tropis ini.

Tujuan utama dari sebuah sistem peringatan dini siklon tropis adalah untuk meminimalkan korban jiwa dan harta benda serta masalah yang diakibatkan oleh siklon tropis dengan menyediakan peringatan dini yang akurat dan tepat waktu bagi komunitas yang terancam.

Dilansir laman BMKG, siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C.

Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.

Baca juga: Dampak Siklon Tropis Langsung Maupun Tidak Langsung, Beberapa Wilayah Berpotensi Hujan Lebat

Siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.

Terkadang, di pusat siklon tropis terbentuk suatu wilayah dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan yang disebut dengan mata siklon.

Diameter mata siklon bervariasi mulai dari 10 hingga 100 km.

Mata siklon ini dikelilingi dengan dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km, yang merupakan wilayah dimana terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.

Masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari.

Karena energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.

Baca juga: Daftar 10 Siklon Tropis yang Dicatat BMKG Pernah Melanda Indonesia, Seroja Terbaru

Proses Terbentuknya Siklon Tropis

Siklon tropis tumbuh diperairan disekitar daerah tropis, terutama yang memiliki suhu muka laut yang hangat.

Siklon tropis dapat terbentuk dengan persyaratan berikut ini:

- Suhu permukaan laut sekurang-kurangnya 26,5 C hingga ke kedalaman 60 meter.

- Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan Cumulonimbus.

Awan-awan ini, yang merupakan awan-awan guntur, dan merupakan penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon tropis.

- Atmosfer yang relatif lembab di ketinggian sekitar 5 km.

Ketinggian ini merupakan atmosfer paras menengah, yang apabila dalam keadaan kering tidak dapat mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di dalam siklon.

- Berada pada jarak setidaknya sekitar 500 km dari katulistiwa.

Meskipun memungkinkan, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator.

- Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang disertai dengan pumpunan angin.

- Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar.

Perubahan kondisi angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan badai guntur.

Musim Siklon Tropis di Sekitar Indonesia

Wilayah Indonesia yang terletak di sekitar garis katulistiwa termasuk wilayah yang tidak dilalui oleh lintasan siklon tropis.

Namun demikian banyak juga siklon tropis yang terjadi di sekitar wilayah Indonesia, dan memberikan dampak tidak langsung pada kondisi cuaca di Indonesia.

Siklon 2021 yang cukup dahsyat dan menimbulkan dampak cukup berat yakni Siklon Tropis Seroja yang menimbulkan banyak korban jiwa di NTT.

Catatan BMKG, siklon tropis di sebelah selatan Indonesia banyak terjadi pada bulan Februari, kemudian Maret dan Januari.

Pada bulan Juni, Juli, Agustus dan September diketahui merupakan bulan-bulan yang hampir tidak terdapat kejadian siklon tropis sama sekali.

Sedangkan untuk siklon tropis di sebelah utara Indonesia, terbanyak terjadi pada bulan Agustus, kemudian September, Juli dan Oktober.

Baca juga: Sejak 2017 hingga 2021, Setiap Tahun Selalu Ada Siklon Tropis yang Melanda Indonesia, Apa Sebabnya?

Siklon yang Pernah Melanda Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pasca munculnya Siklon Tropis Seroja pada April 2021 lalu pernah mengungkapkan, sejak tahun 2008 hingga 2021, tercatat ada 10 siklon torpis yang melanda Indonesia.

Sejak 2008 hingga 2016, dalam kurun waktu delapan tahun, tercatat hanya ada tiga siklon tropis, yakni Durga (2008), Anggrek (2010) dan Bakung (2014).

Jumlah tersebut bisa dibilang sedikit karena memang Indonesia sedianya bukanlah daerah lintasan siklon tropis karena daerahnya yang relatif dekat dengan khatulistiwa.

Namun demikian intensitas terjadinya siklon tropis ini semakin meningkat sejak 2017 hingga 2021 ini dan terjadi setiap tahunnya.

Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) milik BMKG mencatat pada 2017 dan 2018 tercatat ada dua siklon tropis dalam kurun satu tahun.

Siklon tersebut diantaranya Cempaka dan Dahlia (2017), Flamboyan dan Kenanga (2018), Lili (2019), Mangga (2020) dan Seroja (2021).

“Di Indonesia telah tercatat sejak 2008 ada 10 tropical cyclon (siklon tropis). Namun 2008 terjadi sekali. Baru terjadi 2010. Berikutnya baru terjadi 2014, jadi sekitar 2 sampai 4 tahun sekali," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers Selasa (6/4/2021) pagi.

"Tetapi sejak 2017 itu setiap tahun selalu terjadi, bahkan dalam satu tahun bisa sampai dua kali," sambung Dwikorita, seperti disiaran langsung dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Daftar 10 Siklon Tropis di Indonesia
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, setidaknya ada 10 siklon topis semenjak tahun 2008.

Lantas mengapa intensitas terjadinya siklon tropis semakin rutin terjadi?

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menerangkan bahwa salah satu penyebab terjadinya siklon yakni karena naiknya suhu muka air laut di wilayah perairan.

"Ini sebagai salah satu dampak naiknya suhu muka air laut diwilayah perairan tersebut yang tercatat sudah mencapai 30 derajat celsius yang mestinya rata-rata 26 derajat celcius," kata Dwikorita.

Ia pun menduga bahwa terjadinya siklon tropis ini masih berkaitan dengan dampak pemanasan global/global warming.

"Barangkali kita perlu mengevaluasi karena penyebabnya adalah semakin panasnya suhu muka air laut, yang tentunya laut itu tempat mengobsorsi C02, dan itu adalah dampak dari gas rumah kaca," kata dia.

"Bisa dirunut ke sana, ini baru hipotesis, tapi ada korelasi dengan peningkatan suhu muka air lait yang dipengaruhi juga oleh global warming," sambungnya.

Ia pun mengingatkan agar fenomena global warming menjadi perhatian bersama dan harus benar-benar dimitigasi.

"Global Warming memang benar-benar harus dimitigasi, kalau tidak kejadian siklon ini akan menjadi kejadian rutin setiap tahun, menjadi hal yang normal," jelasnya.

(Tribunnews.com/Tio)

Berita Lain Terkait Siklon Tropis

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas